DENPASAR – Memasuki awal tahun 2020, Provinsi Bali mengalami 126 kejadian bencana. Dari bencana tersebut didominasi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Dampak yang ditimbulkan cuaca ekstrem terjadi di seluruh kabupaten/kota se-Bali.
Bencana-bencana itu berupa pohon tumbang dengan 201 kejadian, tanah longsor 3 kejadian, banjir 31 kejadian, dan bangunan roboh 4 kejadian. Estimasi kerugian Rp 650 juta. Juga menyebabkan 10 orang luka ringan.
BMKG memperkirakan intensitas curah hujan mencapai puncaknya di Bali akan terjadi di Pebruari 2020. Melalui Posko Siaga Bencana Cuaca Ekstrem, Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, menyampaikan agar masyarakat Bali mewaspadai dampak cuaca ekstrem.
“Kami menyediakan infografis kejadian di Provinsi Bali bulan Januari 2020 sebagai upaya diseminasi informasi, serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Bali, khususnya menghadapi fenomena cuaca ekstrem,” ujar I Made Rentin.
Disamping bencana hidrometeorologi, potensi bencana geologi gunung api pada status siaga tetap harus diwaspadai, khususnya di areal 4 km dari puncak. Masyarakat juga hendaknya mewaspadai aliran lahar hujan dicsekitar aliran-aliran yang berhulu di Gunung Agung.
Masyarakat diharapkan selalu siap siaga akan kebencanaan, dan dapat menghubungi BPBD kabupaten/kota atau ke layanan 24 jam (0361)- 251177 di BPBD Provinsi Bali untuk membantu penanganan kebencanaan. (bs)