Sutjidra-Supriatna Menang Pilkada 2024, Putu Artawan Jalan Kaki dari Dencarik ke Banyuasri Sejauh 18 Kilometer

BULELENG – Jalan kaki dari Desa Dencarik, Kecamatan Banjar ke Banyuasri, Kecamatan Buleleng. Di bawah terik matahari. Jaraknya sekitar 18 km, dengan waktu tempuh 3,5 jam. 

Itulah yang dilakukan Putu Artawan, Sabtu (30/11/2024). Pria 54 tahun tersebut melakukan aksi jalan kaki tersebut untuk membayar kaul atau janji yang pernah diucapkannya. Bahwa jika pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG dan Gede Supriatna, SH, memenangkan Pilkada Buleleng 2024, ia akan jalan kaki dari rumahnya ke rumah Gede Supriatna.

Rumah Putu Artawan di Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Sedangkan rumah Gede Supriatna ada di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng. Perjalanan dari Desa Dencarik ke Kelurahan Banyuasri biasanya bisa ditempuh selama sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor.

Sabtu (30/11/2024) menepati janjinya. Karena berdasarkan perhitungan sementara pasangan Sutjidra-Supriatna unggul atas lawannya pasangan Dr. Nyoman Sugawa Korry-Dr. Gede Suardana.

Maka sekitar pukul 07.00 Wita, Putu Artawan memulai langkah kakinya. Ia memakai sandal sederhana, dengan mengenakan udeng putih, baju kaos putih, serta kamen putih. Tak ada sesuatu yang khusus, yang ia persiapkan. Hanya saja sebelum berangkat, ia melantunkan doa, dan meneguhkan niat dan tekad dalam dirinya. 

Setapak demi setapak jalan ia lalui. Mentari terus mengabadikan Putu Artawan. Semakin meninggi mentari, semakin mengucur keringatnya. “Janji harus dibayar,” katanya. “Bagaimanapun caranya,” sambungnya di sela sengal nafasnya.

Putu Artawan harus melalui jalur utama Seririt-Singaraja. Kendaraan silih berganti mendahului dan berpapasan dengannya. Dencarik, Temukus, Kalibukbuk, lalu Anturan, Tukadmungga, Pemaron terus ia susuri. Tak terlihat raut menyerah.

Setelah sekitar 3,5 jam perjalanan, Putu Artawan sampai di Banyuasri. Di Jalan Ahmad Yani, beberapa meter dari toko Bandung Collection, ia belok kiri ke jalan kecil, Jl. Pantai Asri. Beberapa meter berikutnya, ia belok kanan ke Gang Jepun. Di sanalah rumah jagoan Putu Artawan, Gede Supriatna.   

Putu Artawan tergolong nekat melakukan aksi jalan kaki. Sebab, ia mengaku tidak pernah berolahraga. Terakhir ia pernah olahraga lari dua tahun lalu. Tak ayal, karena dipaksa berjalan sejauh 18 km, kaki Putu Artawan lecet. Meski demikian, ia berhasil sampai di rumah Gede Supriatna.

“Ini semua karena dukungan Tuhan. Kalau bukan karena-Nya, mungkin saya tidak sampai di sini,” tuturnya, dengan semangat terus menyala.

Memang sepanjang perjalanan, Putu Artawan ditemani anaknya, Arya Prananda. Arya mengikuti bapaknya dengan naik sepeda motor. Arya mengaku sempat kaget dengan keputusan sang ayah. “Bapak itu spontan banget. Kami di rumah sampai kaget. Tapi saya bilang, kalau ini sudah niat bapak, ya saya akan dukung,” ujarnya.

Jalan Kaki dari Sumberklampok ke Pemaron 

Aksi yang lebih nekat dilakukan Wakil Ketua DPC Bamusi Kabupaten Buleleng, Bidang Penanggulangan Bencana, Diding Kadir. Ia melakukan itu untuk janji jika pasangan Koster-Giri dan Sutjidra-Supriatna menang akan melakukan aksi jalan kaki.

Tidak tanggung-tanggung jarak yang harus ditempuh, yakni sekitar 80 km. Tepatnya dari perbatasan Buleleng-Jembrana, yakni Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak ke Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng, yakni di kantor DPC PDI Perjuangan Buleleng.  

Diding Kadir berangkat pukul 07.30 Wita, Sabtu (30/11/2024). Dan dijadwalkan tiba di kantor DPC PDI Perjuangan Buleleng pada pukul 00.00 Wita. (bs) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *