Mengapa harus Makan Lemuru?

  • Catatan Eka Sabara, S.Pd.I

PADA tahun 1990-an, sardinela longiceps atau ikan plagis yang lebih dikenal dengan nama lemuru, merupakan tangkapan favorit para nelayan pesisir selatan Kota Negara. Dalam buku “Sejarah Pesisir Pengambengan 2019” disebutkan bahwa booming atau melimpahnya ikan Lemuru juga pernah terjadi pada tahun 1970-an dan sempat menimbulkan permasalahan pemasaran bagi para nelayan di Desa Pengambengan, Jembrana, Bali.

Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Jembrana pada tahun 1977, Letkol Liek Rochadi (28 Juli 1975 – 26 Agustus 1980), akhirnya memediasi semua pemangku kepentingan yang terkait (nelayan, belantik, pengepul dan lain-lain), dan menyepakati bahwa pemasaran ikan dikelola melalui Koperasi Unit Desa.

Selanjutnya, pemerintah bersama masyarakat mendirikan Koperasi Unit Desa (KUD) yang diberi nama Mina Karya, yang saat itu sebagai manajer KUD dijabat oleh Abdul Kadir bin H. Ikhsan dan membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Hampir bersamaan dengan didirikannya KUD Mina Karya dan TPI, maka bermunculan industri-industri pengolahan ikan di Desa Pengambengan, yang bergerak di bidang pengalengan ikan, pengepulan, dan perebusan ikan (minyak). Wilayah berdirinya KUD dan TPI ini merupakan cikal bakal perjalanan panjang dari riwayat Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan yang sekarang ini.

Lemuru yang booming sejak tahun 1970-an tersebut menimbulkan manfaat yang cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir hingga saat ini.

Berbagai spesies sardinella seperti sardinella longiceps (lemuru), sardinella fimbriata (tamban), sardinella sirm (balo) yang dominan dijadikan komoditi produk sarden dalam kaleng dan slengseng sebagai produk mackarel dalam kaleng, serta jenis tuna sebagai tuna dalam kaleng.

Ikan lemuru yang terkenal di Indonesia pada awalnya adalah sardinella longiceps yang terkonsentrasi di Selat Bali. Akan tetapi hasil revisi klasifikasi ikan lemuru yang dilakukan FAO (2000) mengidentifikasikan jenis lemuru di Selat Bali sebagai sardinella lemuru Bleeker 1853.

Setelah tahun 2000-an dilakukan penelitian terhadap spesies lemuru yang ada di perairan Bali. Ternyata lemurunya memiliki ciri khas yang unik, yang hanya ada di perairat selat Bali, sehingga dinamakan sardinella lemuru. Kata lemuru ini merupakan serapan bahasa lokal Pengambengan yang sekarang sudah diakui menjadi sardinella lemuru.

Urutan kandungan omega 3 yang terbanyak dari atas ke bawah yaitu, 1. Tuna, 2. Mackerel, 3. Lemuru. Karena itu, mengonsumsi ikan lemuru sangatlah penting untuk asupan omega 3, yang bermanfaat bagi pertumbuhan gizi anak-anak maupun ketahanan tubuh orang dewasa.

Dan menjadi kebanggaan Kabupaten Jembrana, karena nama lemuru di perairan selat Bali dijadikan nama spesies sardinella lemuru oleh FAO sejak 2000. []

*) Penulis adalah Budayawan dari Loloan Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *