Kenali Daerah Rawan Bencana Merupakan Mitigasi Memasuki Musim Hujan di Bali

  • Esai Dr. Drs. I Made Rentin, AP., M.Si. *)

BERSUMBER dari dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Bali tahun 2022 s.d. 2026, yang diterbitkan oleh Kedeputian Sistem dan Strategi BNPB tahun 2021, kemudian dalam katalog Rawan Bencana Provinsi Bali diturunkan per jenis ancaman atau potensi bencana.

Pertama, Katalog Desa/Kelurahan Rawan Banjir, terdapat 328 desa/kelurahan yang perlu waspada banjir, dengan rincian 68 kelas bahaya tinggi dan 260 kelas bahaya sedang.

Kedua, Katalog Desa/Kelurahan Rawan Longsor, terdapat 363 desa/kelurahan harus mewaspadai ancaman tanah longsor, dengan rincian 39 kelas bahaya tinggi dan 324 kelas bahaya sedang.

Berikut disampaikan detail langkah-langkah dan upaya yang bisa dilakukan dalam menghadapi musim hujan di Provinsi Bali. Langkah atau upaya tersebut dapat dilakukan pada fase pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana (pemulihan).

Kecanggihan teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengenali ancaman atau bahaya di sekitar kita. Salah satunya dengan melakukan aktivasi (download) “aplikasi inaRISK Personal” di smartphone kita. Dalam aplikasi akan dikenalkan jenis ancaman bencana di sekitar kita dan juga upaya mitigasi yang bisa dilakukan termasuk arah jalur evakuasi.

Disamping itu, ada juga “aplikasi infoBMKG” yang sangat membantu kita semua untuk mengetahui lebih awal tentang perkiraan cuaca, termasuk jika terjadi gempa akan diketahui dalam hitungan menit (setelah gempa) dimana terjadi dan berapa kekuatan gempanya serta berpotensi tsunami atau tidak.

Bali berada di ring of fire (cincin api),  mengakibatkan Bali memiliki multi hazard (multi ancaman bencana). Oleh karena itu, kenali daerah di sekeliling kita apa ancaman (bahayanya), lalu siapkan strategi untuk penyelamatan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Misalnya kita tinggal dekat dengan sungai, ancamannya jelas banjir atau bahkan banjir bandang, maka strategi penyelamatan diri yang bisa dilakukan adalah jika hujan lebat terjadi dalam durasi lama dan intensitas tinggi serta tanda-tanda air sungai mulai naik (meluap), maka jangan menunggu banjir datang tapi kita bisa lakukan evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman.

Demikian juga jika pemukiman dekat dengan lereng curam yang ada pepohonan. Di sana ancamannya jelas, bisa pohon tumbang bisa juga tanah longsor atau bahkan keduanya, siapkan strategi untuk evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika hujan lebat terjadi.

Jika ada kejadian bencana yang membutuhkan penanganan, silakan hubungi call center kami 0361-251177 atau bisa melaporkan ke Whatsapp 0857-9224-0799.

Mari lebih waspada dan selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai potensi ancaman bencana, dengan tagline “siap untuk SELAMAT”.

Bali, 13 November 2023

*) Penulis adalah Kalaksa BPBD Provinsi Bali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *