BOGOR – Ketua Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (Infokom dan publikasi) PBNU, Ishaq Zubaedi Raqib, memberi target kepada pengurus Muslimat Pasirangin, Cileungsi. Sebagai badan otonom dengan anggota terbesar di lingkungan NU, Muslimat memiliki ruang khidmah yang sangat luas dan mengakar hingga ke lapisan terbawah masyarakat.
“Muslimat Pasirangin yang baru dilantik, harus bersyukur, karena ibu-ibu tergerak hatinya untuk berkhidmah dalam kepengurusan NU. Suara hati itu, saya yakin adalah berkah doa para kiai dan barokah para muassis jam’iyyah kita,” kaya Edi –sapaan Ishaq Zubaedi Raqib, Sabtu (4/3/2023), saat memberi sambutan usai pelantikan Pengurus Muslimat Desa Pasiringin, Kecamatan Cileungsi di teras Masjid Annur.
Terpilih Sumiati Askar sebagai ketua, Elok Ngawikani dan Sri Kusrini masing-masing sebagai wakil ketua 1 dan ketua 2 serta sejumlah pengurus pada sejumlah bidang pengabdian. Diingatkan Edi, menjadi pengurus badan otonom, lembaga dan badan khusus di NU bukan untuk mencari ketenaran pribadi apalagi untuk kepentingan-kepentingan pribadi di luar jamaah dan jam’iyah.
“Menjadi pengurus, justru terbuka kesempatan untuk membatasi kesenangan pribadi dan jangka pendek kepada kepentingan jama’ah dan jam’iyah, serta ibadah jangka panjang. Bukankah kita semua berharap dan berdoa agar dapat kesempatan diakui sebagai santri dan murid para kiai, ulama dan muassis Bu? Ini kesempatan yang langka dan mahal,” kata wartawan senior itu.
Mengutip Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, Edi mengingatkan bahwa warga NU saat ini, saat masuk di abad kedua, tinggal mengikhtiarkan barokah dari maqom-maqom amal yang sudah dibangun para kiai dan ulama. Maqom-maqom itu ibarat lumbung raksasa berisi kekuatan barokah, lanjut Edi, sehingga nahdliyin dan nahdliyat di abad kedua NU, tinggal menikmati dan menjaga sebaik-baiknya.
“Para guru kita, kiai dan ulama serta habaib, dan terutama para muassis NU, telah menanam nilai-nilai baik di atas tanah subur, di bentangan Ibu Pertiwi. Tanaman itu berupa ajaran ahluss sunnah wal jama’ah an bahdiyah khas Indonesia. Tanaman yang sudah kita nikmati. Maka, sejak saat ini, teguhkan dalam hati dan tindakan kita, agar kita juga mampu menanam, sehingga buahnya dapat dinikmati oleh generasi setelah kita,” serunya.
Diingatkan, Cileungsi memang khas, karena termasuk daerah yang sangat heterogen. Berbagai macam dan jenis amaliyah keagamaan menyebar hingga ke lapisan masyarakat paling bawah. Edi meminta agar arah semua kegiatan muslimat adalah untuk kemaslahatan bersama. “Hindari perpecahan dan jauhi perselisihan. Usahakan apa-apa dibicarakan bersama-sama,” katanya.
Hadir dalam pengambilan sumpah kepengurusan adalah Ketua Muslimat Cileungsi, Umi Rosyisah, Sekretaris MWC NU Cileungsi Ust Syahri Ramdhani, Ketua NU Ranting Pasirangin KH Asymuni Adnan, Ketua DKM Annur Ust Tahmid, aparat desa, babinsa, bhabinmaspol, serta para tokoh masyarakat sekitar. (bs)