BULELENG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng saat ini sedang fokus menuntaskan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Buleleng. Saat ini, sesuai data dari Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, jumlah penduduk yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem di Buleleng mencapai angka 5.314 jiwa. Namun, dari jumlah tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ir. Ketut Lihadnyana, MMA inginkan Dinas Sosial melakukan validasi data jumlah masyarakat tersebut.
Hal ini diungkapkan Pj. Bupati Lihadnyana saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Akselerasi Penurunan Angka Kemiskinan Ekstrem yang diselenggarakan di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Jumat (3/2/2023). Dalam kesempatan ini, Pj. Bupati Lihadnyana didampingi Sekda Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd dan diikuti para Asisten Setda Buleleng, Pimpinan SKPD terkait, dan Pimpinan BUMD Kabupaten Buleleng.
Pj. Bupati Lihadnyana menginstruksikan Dinas Sosial melakukan pendataan by name by address. Ia menegaskan, program Pemerintah harus tepat sasaran. “Saya minta lakukan pendataan by name by address, sehingga tidak ada program bantuan yang tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Lihadnyana juga meminta kepada Pimpinan SKPD untuk memberikan bantuannya sesuai dengan data dari Dinas Sosial. Ini dilakukan agar tidak ada tumpang tindih bantuan yang diberikan. “Nanti Dinas Sosial berikan datanya ke dinas lain supaya bisa dianggarkan sesuai dengan data yang benar,” imbuhnya.
Sementara itu, ditemui usai Rakor, Kepala Dinas Sosial I Putu Kariaman Putra, S.Sos., MM, mengatakan, Dinas Sosial bersama pendamping PKH telah melakukan validasi data sejak 1 Februari 2023. Ia menambahkan, sejak hari itu, sudah ada 552 dari 5.314 warga yang didata.
“Dari pendataan tersebut ditemukan 394 jiwa yang sudah masuk kategori fakir miskin, kategori mampu sebanyak 41 jiwa, meninggal 3 jiwa, miskin ekstrem 113 jiwa dan tidak ditemukan 1 jiwa,” ungkapnya.
Ia menargetkan pendataan akan selesai pada 25 Februari 2023 mendatang. Selain itu, dirinya mengaku siap untuk memberikan program bantuan sesuai keinginan Pj. Bupati Buleleng. “Pj. Bupati Buleleng menargetkan dalam 6 bulan kedepan tidak ada lagi masyarakat yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Kami dan SKPD lain siap untuk mencapai target tersebut,” pungkasnya. (bs)