TINGKAT KETERISIAN TEMPAT ISOTER DI BULELENG MENURUN 30 PERSEN LEBIH

BULELENG – Tingkat keterisian di tiga lokasi isolasi terpusat (isoter) di Kabupaten Buleleng, Bali menurun. Jumlah pasien yang menempati tempat isoter menurun sebanyak 30 sampai 40 persen.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Satuan Tugas (satgas) Penanganan Covid-19 yang juga Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, saat ditemui usai meninjau lokasi isoter di Asrama Kompi C Air Sanih, Kecamatan Kubutambahan, Jumat (27/8/2021).

Menurutnya, hingga sekitar pukul 11.30 WITA belum ada penambahan pasien Covid-19 berstatus Orang Tanpa Gejala-Gejala Ringan (OTG-GR) di ketiga lokasi isoter yang telah disiapkan. “Dari tiga tempat isoter, hingga siang ini belum ada yang menerima pasien tambahan. Mudah-mudahan kasus yang ada di Buleleng bisa terus melandai,” paparnya.

Pada lokasi isoter Asrama Kompi C Air Sanih khususnya, ada sekitar 30 pasien yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang, tanpa tambahan pasien baru. Sehingga, saat ini tersisa 70 orang pasien Covid-19 OTG-GR yang diisolasi di Asrama Kompi C Air Sanih. Sedangkan, di lokasi isoter Asrama Undiksha yang berlokasi di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng, dari 150 orang yang diisolasi, hanya menyisakan 119 pasien Covid-19 OTG-GR.

“Artinya ada penurunan signifikan sekitar 30 sampai 40 persen dari keterisian lokasi-lokasi isoter di Kabupaten Buleleng,” jelas Sutjidra.

Sutjidra mengatakan, dengan penurunan keterisian lokasi isoter tersebut, belum ada rencana mengurangi lokasi isoter. Namun, jika dalam waktu dekat penurunan keterisian bisa mencapai 50 persen, pengurangan lokasi isoter akan dipertimbangkan. Jika penurunan kasus mencapai 50 persen, mungkin dikurangi satu lokasi.

“Dengan mengoptimalkan yang terdekat di Jinengdalem Asrama Undiksha. Untuk bisa memaksimalkan dan mengoptimalkan tenaga-tenaga yang kita siapkan untuk menjaga tempat-tempat isoter ini,” kata dia.

Tren positif penurunan kasus, dan banyaknya pasien Covid-19 OTG-GR yang sembuh dan bisa kembali pulang dari lokasi isoter diharapkan tidak membuat masyarakat lengah. Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng tetap menekankan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Diharapkan pula kasus yang ada di Buleleng bisa terus melandai. “Sehingga beberapa desa dan kelurahan bisa lepas dari zona merah. Kebanyakan zona oranye dan kuning. Beberapa juga sudah zona hijau,” ungkap Sutjidra.

Sutjidra juga menambahkan, berkaitan dengan menekan penyebaran Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng juga telah melakukan pendekatan kepada desa adat. Mengantisipasi klaster upacara adat, pihaknya menekankan kepada desa adat bahwa protokol kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan adat harus betul-betul diperhatikan. “Siapa yang bisa datang, berapa kapasitasnya, itu kita sampaikan ke bendesa adat se-Kabupaten Buleleng,” pungkasnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *