HADAPI CUACA EKSTREM, DPRD BALI MINTA PEMERINTAH PETAKAN POTENSI BENCANA

DENPASAR – Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali, AA Ngurah Adhi Ardhana, meminta pemerintah daerah di Bali memetakan potensi bencana menghadapi cuaca ekstrem yang sedang memasuki Bali. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi keadaan yang mendadak.

AA Adhi Ardhana

“Menghadapi cuaca ekstrem, saya minta pemerintah daerah memetakan potensi bencana yang mungkin terjadi, menyiapkan prosedur penanganan, sumber daya dan dukungan pelaratan,” kata Gung Ardhana, diminta tanggapannya, Senin (12/10/2020).

Sementara kepada masyarakat, politisi PDI Perjuangan asal Denpasar ini meminta agar memperhatikan potensi yang mungkin terjadi pada lingkungan terdekat, seperti pohon tinggi, tempat jalannya air hujan dan potensi bencana lainnya. “Masyarakat agar bergotong-royong bersama bersiap menghadapi keadaan yang mendadak,” ujarnya.

Ia mengajak masyarakat untuk selalu berdoa agar Bali selalu dilindungi dari kemungkinan bencana alam. “Semoga Bali selalu dilindungi dari bencana,” katanya.

Seperti diketahui, cuaca ekstrem mulai menerpa Bali. Hujan deras, diserta angin kencang menyebabkan bencana alam di beberapa titik di Bali, Jumat-Sabtu (9-10/10/2020). Di Kecamatan Rendang, Karangasem bahkan satu keluarga diterjang longsor, dengan akibat satu meninggal dunia dan satu luka-luka.

Di beberapa lokasi, baik di Badung, Tabanan, dan beberapa daerah hujan lebat dan angin kencang menyebabkan beberapa pohon tumbang. Juga sejumlah penyelengker pura dan rumah penduduk roboh. Sejumlah kawasan juga diterjang banjir.

Seperti diketahui, Indonesia sedang menghadapi fenomena La Nina yang berdampak pada intensitas curah hujan tinggi. Berdasarkan catatan historis Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sepanjang terjadinya fenomena tersebut, umumnya 40 persen curah hujan di atas normal.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan, potensi cuaca ini harus diwaspadai secara dini. “Beberapa provinsi sudah memasuki musim hujan dan perlu diwaspadai hujan di atas normal meskipun tidak sama di setiap wilayah,” ujar Dwikorita beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan bahwa dampak La Nina terhadap curah hujan di beberapa wilayah Indonesia beragam. Berdasarkan analisis cuaca, bulan Oktober dan November dampak fenomena ini di wilayah tengah dan timur. Sedangkan pada Desember, Januari dan Februari, dampak La Nina di wilayah tengah hingga utara Indonesia. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *