ANGGOTA DPR MINTA SEMUA PEKERJA MIGRAN DIKARANTINA

I Nyoman Parta

DENPASAR – Anggota DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Parta meminta semua Pekerja Migran Indonesia (PMI) dikarantina, sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing. Hal itu penting dilakukan untuk mencegah risiko penyebaran Covid-19 itu.

“Berkaitan dengan simpangsiur urusan penanganan pekerja migran, saya usulkan untuk dikarantina semuanya,” pinta Parta, Senin (23/3/2020).

Data yang di Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, ada 1.486 PMI yang dilaporkan pulang ke Bali. Kedatangan mereka secara bertahap. 

Ratusan PMI telah pulang ke Pulau Dewata melalui Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai. Namun, hanya sedikit saja di antara mereka yang dikarantina untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19). Padahal Satgas Penanggulan Covid-19 Provinsi Bali sudah menyatakan akan melakukan karantina bagi PMI tersebut setibanya mereka di Bali.

Informasinya, mereka tak dikarantina karena sudah mengantongi surat keterangan sehat, dan bukan datang dari negara pandemik virus Corona (Covid-19). Informasi lain menyebutkan, mereka terpaksa langsung kembali ke rumah masing-masing karena tak ada petugas di Bandara yang mengarahkan mereka ke tempat karantina.

Terkait dengan pekerja migran yang sudah berada di rumahnya, Parta meminta Satgas Penanggulan Covid-19 untuk segera menelusuri keberadaan mereka dan meminta mereka untuk menjalani karantina.

Menurutnya, pekerja migran itu juga harus dengan kesadaran sendiri melaporkan diri untuk menjalani karantina. Termasuk keluarganya, agar mendorong pekerja migran itu agar menjalani masa karantina.

“Ya, mereka yang sudah kadung di rumah sebaiknya secara sukarela mau datang ke tempat karantina,” kata politisi PDI Perjuangan asal Guwang, Gianyar ini.

Parta mengatakan, Bali tidak kekurangan tempat untuk melakukan karantina pekerja migran tersebut. Bahkan sebagai anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN, ia sudah mengusulkan agar hotel-hotel milik BUMN di Bali bisa dipakai untuk karantina.

“Urusan tempat karantina juga tidak kekurangan, fasilitas pemerintah banyak, hotel-hotel lagi sepi kan juga bisa disewa. Saya juga telah usulkan agar hotel-hotel milik BUMN bisa dipakai karantina. Prinsipnya lebih baik mencegah daripada mengobati,” tegas Parta.

Ia yakin pekerja migran maupun keluarganya tidak keberatan dengan kebijakan karantina tersebut.  Parta juga yakin Pemerintah tak akan kewalahan menanggung kebutuhan hidup mereka selama masa karantina tersebut. “Urusan makan dan minum saya yakin kita tidak kekurangan. Jika pemerintah kewalahan kita bisa gotong royong bersama keluarga,” tandasnya. Selain itu, mantan Ketua Komisi IV DPRD Bali ini meminta Satgas Penanggulan Covid-19 Provinsi Bali berkoordinasi dengan KKP Pelabuhan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Pulau Dewata. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *