Matsama: Membangun Pondasi Akhlak dan Pengetahuan Sejak Dini

  • Oleh Nunuk Ikhtiarini, S.Pd, M.Pd

SAAT memasuki akan dimulainya tahun pelajaran baru, siswa baru akan merasa penasaran dan cemas karena akan memasuki ekosistem baru. Mereka akan bertemu dengan guru baru, teman baru, dan suasana baru yang sebelumnya belum dialami.

Dalam menghadapi situasi baru itu siswa harus siap secara mental. Oleh karena itu, warga madrasah harus mampu menghadirkan suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Inilah yang menjadi urgensi pelaksanaan program Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama).

Ta’aruf secara harfiah artinya saling mengenal satu sama lain. Makna ini terkandung maksud, bahwa siswa baru di masa-masa awal masuk tahun pelajaran baru perlu mengenali lingkungan madrasah, para guru, tenaga kependidikannya, dan semua hal yang terkait dengan madrasahnya yang baru. Hal ini penting bukan saja karena ada pepatah “tak kenal maka tak sayang”, tapi juga agar siswa-siswa baru segera bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan cara belajar di tempat barunya.

Bagi siswa-siswi tamatan PAUD/RA/TK, suasana baru bisa sangat menegangkan yang menyebabkan gelisah dan tertekan. Oleh karena itu, program masa transisi dari PAUD/RA/TK harus disiapkan dengan baik. Buatlah suasana seriang mungkin, tidak perlu membebani dengan tuntutan-tuntutan sikap yang berlebihan. Pepatah mengatakan “Barang siapa yang mengalami permulaan dengan baik, maka ia akan mendapatkan hasil akhir yang baik”.

Memasuki lingkungan sekolah baru adalah momen penting bagi setiap anak, tak terkecuali bagi siswa madrasah ibtidaiyah (MI). Di banyak MI, momen ini diawali dengan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama), sebuah periode pengenalan yang dirancang khusus untuk membantu siswa beradaptasi, mengenal lingkungan baru, dan menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini. Lebih dari sekadar orientasi biasa, Matsama di MI memiliki kekhasan yang membedakannya.

Tujuan dan Esensi Matsama di MI

Matsama di madrasah ibtidaiyah tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada guru, teman-teman baru, dan fasilitas sekolah. Lebih dari itu, Matsama adalah fondasi awal dalam membentuk karakter dan kepribadian Islami siswa. Memasuki tahun pelajaran baru, siswa didik akan memasuki ekosistem baru, bertemu dengan guru, teman, suasana dan lingkungan yang baru sehingga perlu dilakukan adaptasi.

Oleh karena itu, madrasah harus menyambut dan mampu menghadirkan suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan melalui program kegiatan Matsama atau pengenalan lingkungan madrasah, mulai dari guru sampai hal-hal yang terkait dengan madrasah.

Berawal dari yang baik, proses dan akhir yang baik, maka madrasah harus mampu menghadirkan suasana riang tanpa membebani siswa didik dengan tuntutan sikap dan perilaku yang berlebihan. Memberikan suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan agar mereka kelak dapat belajar dengan baik dan meraih prestasi.

Beberapa tujuan Matsama adalah sebagai berikut: a. Mengenalkan kepada murid baru terkait lingkungan belajar yang baru, mengenali keadaan diri dan sosialnya agar memiliki kesiapan mental, mengurangi rasa cemas dan agar dapat mudah menyesuaikan diri dalam mengikuti proses pembelajaran selanjutnya.

b. Menumbuhkan kebanggaan kepada para murid baru terhadap madrasah, memahami nilai-nilai madrasah, mencintai dan menjaga nama baik almamaternya. c. Mewujudkan madrasah yang aman, nyaman dan menyenangkan dengan pendekatan nilai-nilai moderasi beragama, menumbuhkan budaya dan jiwa inklusif tidak eksklusif, ramah, anti kekerasan dan bullying, anti pelecehan seksual, dan menghargai harkat-martabat kemanusiaan.

d. Mengenalkan Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di luar pembelajaran mencakup cinta kepada Allah (hubbullah), cinta kepada Rasulullah (hubburrasul), cinta kepada diri sendiri (hubbunafs), cinta kepada sesama (hubbunas), cinta kepada lingkungan (hubbulbiah), cinta kepada bangsa dan negara (hubbul wathan wal bilad).

e. Mengenalkan pola kebiasaan hidup bersih, lingkungan yang bersih, sehat dan halal di lingkungan madrasah, menumbuhkan sikap disiplin dan tanggungjawab, serta mental mandiri berprestasi.

Kegiatan Matsama MI Al Huda Pengastulan

Kegiatan Matsama di MI Al Huda Pengastulan yang dilaksanakan mulai Senin-Sabtu, 21-26 Juli 2025, dirancang dengan pendekatan yang ringan, menyenangkan, dan sesuai dengan usia anak-anak. Sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) Tahun Pelajaran 2025/2026 yang dikeluarkan oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan Dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, beberapa kegiatan dilakukan antara lain:

1. Kemadrasahan: Tujuannya agar siswa memiliki pemahaman terhadap madrasah di mana siswa belajar dan memiliki kebanggaan terhadap madrasahnya. Materi yang disampaikan adalah: a) Profil singkat madrasah (visi-misi dan keunggulan); b) Fasilitas dan infrastruktur pendukung pembelajaran; c) Perkenalan guru dan tenaga kependidikan; serta d) Perkenalan kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi kesiswaan.

2. Nilai-nilai madrasah: Tujuannya agar siswa memiliki cara berfikir, bersikap dan bertindak sesuai nilai dan kekhasan yang dikembangkan di madrasah dalam proses pendidikan yang menjadikan dirinya lebih berakhlak. Materi yang disampaikan: a) Orientasi ibadah dalam proses belajar mengajar; b) Tata tertib di madrasah; c) Akhlak/tata krama kepada guru-karyawan, orang tua, teman-teman pergaulan dan akhlak ber-media sosial; d) Cara menyesuaikan diri dalam mengikuti pembelajaran di madrasah sesuai tingkatannya;

3.  Madrasah aman, nyaman, menyenangkan: Tujuannya agar siswa turut berperan serta dalam menciptakan lingkungan belajar dan suasana madrasah yang aman, nyaman, dan menyenangkan, serta jauh dari tindakan bulliying/kekerasan, tindak intoleran, pelecehan seksual dan penggunaan rokok dan narkoba.

4. Moderasi beragama : Tujuannya memberikan pemahaman bagaimana cara mengamalkan ajaran agama dalam konteks kehidupan bersama, berbangsa dan bernegara yang harmoni dan toleransi dalam perbedaan dan keberagaman bangsa Indonesia; Materi yang disampaikan adalah: a) Komitmen kebangsaan (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan UUD 1945); b) Toleransi dengan menerima perbedaan dan menghargai kepada pihak yang berbeda; c) Anti kekerasan dalam memperjuangkan kebenaran dan keyakinan; dan d) Akomodatif terhadap budaya dan kearifan lokal.

5. Implementasi ekoteologi di lingkungan madrasah: Tujuannya meningkatkan tanggungjawab, kesadaran terhadap lingkungan, membangun aksi nyata dan budaya pola hidup sehat, disiplin, bertanggung jawab, mental tangguh, maju tidak mudah menyerah, dan berprestasi. Kisi-kisi materi meliputi antara lain: a) Penanaman pohon di lingkungan madrasah, b) Kepedulian terhadap kebersihan dan keasrian lingkungan.

Manfaat Matsama Jangka Panjang

Masa ta’aruf yang efektif di madrasah ibtidaiyah memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa. Mereka tidak hanya siap secara akademis, tetapi juga memiliki bekal akhlak mulia dan pemahaman dasar tentang ajaran Islam. Pembiasaan baik yang dimulai sejak Matsama akan membentuk karakter siswa menjadi pribadi yang beriman, berilmu, dan berakhlak karimah, sesuai dengan visi pendidikan madrasah.

Matsama bukan sekadar acara seremonial, melainkan investasi awal dalam pembentukan generasi penerus yang berkarakter Islami dan siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal spiritual yang kuat. Oleh karena itu, peran serta guru, orang tua, dan seluruh civitas akademika sangat penting untuk menyukseskan Matsama di madrasah ibtidaiyah. []

*) Penulis adalah Kepala MI Al Huda Pengastulan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *