BULELENG – Nenek Siti Maimunah Binti Gozali tercatat sebagai calon jemaah haji tertua pada tahun 2025 di Kabupaten Buleleng. Usianya 90 tahun, asal dari Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada. Nenek Siti Maimunah lahir pada tahun 1935 dan mendaftar haji pada 2019.
Tentu saja, nenek Siti Maimunah tidak berangkat sendirian ke Tanah Suci Mekkah. Ia akan didampingi putri kandungnya Mariyati Binti Mikail yang berusia 57 tahun.
Mariyati menceritakan, ibunya mendaftar haji pada tahun 2019. Saat itu, usia lanjut belum menjadi penghalang. Siti Maimunah masih kuat berjalan ke kebun, tersenyum cerah ketika telepon dari Kementerian Agama Kabupaten Buleleng datang. Namun kebahagiaan itu rupanya hanya sebentar.
“Waktu dapat kabar ibu lolos, beliau senang sekali. Tapi saya belum ditetapkan sebagai pendamping. Ibu jadi kepikiran terus. Mungkin itu yang membuatnya drop,” cerita Mariyati.

Beberapa bulan setelahnya, ibunya kena serangan jantung. Ia harus masuk rumah sakit. Nenek Siti Maimunah sempat mengikuti manasik lima kali, tapi setelah itu ia hanya bisa berbaring. Anak-anaknya mulai ragu. Tapi Mariyati tidak menyerah. Ia berjuang agar bisa menjadi pendamping ibunya — bukan hanya karena kasih sayang semata, tapi karena kebutuhan yang tak bisa digantikan orang lain.
“Saya tahu persis, ibu nggak mungkin bisa sendiri. Harus ada yang bantu sampai ke kamar mandi, ke tempat tidur. Kalau didampingi laki-laki, kan enggak bisa masuk ke kamar. Itu enggak efektif. Dan saya anak perempuannya. Saya tahu persis kebutuhannya,” tutur Mariyati.
Akhirnya, perjuangan itu membuahkan hasil. Kementerian Agama menyetujui Mariyati sebagai pendamping. Ia bersama ibunya akan berangkat dalam kolter 71 Embarkasi Surabaya. Keberangkatan dijadwalkan pada 21 Mei 2025, pukul 12 siang.
Sementara suami nenek Siti Maimunah sudah meninggal 23 tahun lalu. Sekarang tinggal Mariyati dan ibunya. “Tanggung jawab ini tidak ringan. Tapi saya bersyukur bisa mengembannya,” tegasnya.
Mariyati mengaku mempersiapkan keberangkatan ibunya dan dirinya dengan serius. Salah satu kekhawatirannya adalah soal obat-obatan. Menurutnya, ibunya punya jadwal kontrol akhir bulan, tapi berangkatnya tanggal 21. Karena itu, ia harus minta resep lebih dulu, beli sendiri obat untuk 45 hari, karena BPJS tidak bisa meng-cover kalau dibawa ke luar negeri.
Mariyati konsultasi ke dokter jantung, dokter penyakit dalam, memastikan setiap kebutuhan ibunya terpenuhi. Dari logistik hingga kebutuhan pribadi — semua dikemas rapi sejak dua bulan sebelum keberangkatan.
Mariyati juga merasa tidak sendirian mengurusi ibunya nanti selama pelaksanaan ibadah haji. “Saya merasa tidak sendiri. Di Pegayaman, ada tiga orang yang jadi pendamping. Kami saling mengenal. Jadi ada teman bicara, saling bantu juga,” katanya.
Mariyati bertekad bagaimana ibadah haji ibunya khusuk dan tunas. Ia akan fokus mengurus ibadah ibunya. Kalaupun nanti ia bisa ibadah juga, itu merupakan bonus. “Tapi kalau tidak, saya rela. Yang penting ibu bisa menyelesaikan semua rukun hajinya,” tandasnya.

Doa dan Selamatan di Masjid Jamik Safinatussalam
Sementara itu, Kamis (8/5/2025) pagi, digelar Doa dan Selamatan Calon Jemaah Haji Desa Pegayaman bagi warga Pegayaman yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah pada tahun 2025 ini.
Mereka yang akan berangkat haji adalah Muhammad Saleh Yusuf, Siti Jamilah, Siti Kasifah, Abdul Wahid, Siti Nurmah, Syafrudin, Mauidhatul Hasanah, Siti Maimunah, Mariyati, Siti Muslimah, Imam Bukhari Muslim, Wayan Jumaliyah, Fatimah, Muhammad Qosim.
Menurut Kasi Penyelenggara Haji Kemenag Buleleng, H. Agus Annurachman, jumlah calon jemaah haji yang berangkat dari Buleleng tahun ini sebanyak 92. Dari jumlah tersebut, 7 orang merupakan mutasi dari luar Bali. Jadi, dari Buleleng sendiri sebanyak 85 calon jemaah haji.
Menurut H. Agus, dari 85 calon, satu orang terkendala di visa, karena namanya berbeda. Dari nama Edi menjadi Sodik.
“Kami sudah menunggu hasil putusan pengadilan. Tapi belum keluar, sehingga karena terbentur urusan visa akhirnya gak bisa,” jelasnya. Sehingga dari Buleleng sisa 84 calon jemaah haji.
Dikatakan, calon jemaah haji dari Buleleng tersebut akan diberangkatkan pada 21 Mei 2025 dari Masjid Agung Jamik Singaraja, ke Asrama Haji Surabaya. (bs)

