Menikmati Suasana Malam Ramadhan di Saung Ukhuwah, Wabup Buleleng Supit Ditemani Dadar Gulai, Kopyor dan Poca

WAKIL Bupati Buleleng, Gede Supriatna, SH, mewujudkan keinginannya yang dilontarkan saat musim Pilkada 2024 lalu. Menikmati suasana malam Ramadhan di ‘markas’, yakni suatu tempat di tengah pemukiman padat penduduk di Kebon, Kelurahan Kampung Bugis.

Saung Ukhuwah nama tempat itu. Berada disamping Mushalla Babus Suud. Tak bisa diakses dengan kendaraan roda empat. Hanya bisa dengan sepeda motor atau jalan kaki. Bisa dari Jl. Pattimura dari arah barat, arah utara atau dari gang di selatan Masjid Taqwa. Atau bisa juga lewat gang dari arah Jl. Diponegoro.

Sebenarnya sudah beberapa kali Gede Supriatna atau yang disapa Pak Supit oleh warga datang ke Saung Ukhuwah. Pertama, saat musim Pilkada. Supit saat itu melontarkan keinginannya untuk menikmati suasana malam Ramadhan di tempat itu.

Yang kedua, beberapa hari setelah dia bersama dr. Nyoman Sutjidra (pasangan Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna), ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Buleleng 2024. Kedatangan kedua ini bahkan disusul oleh Bupati dr. Nyoman Sutjidra.

Kedua pemimpin Buleleng tersebut larut dalam rasa syukur karena Pilkada Buleleng berjalan aman dan sukses. Dan pasangan Sutjidra-Supriatna menjadi pemenangnya. Waktu itu, Supit kembali melontarkan keinginannya untuk menikmati suasana malam Ramadhan di Saung Ukhuwah (markas persaudaraan).

Keinginan tersebut terbayar Jumat (21/3/2025). Wabup Supit benar-benar datang ke Saung Ukhuwah. Tanpa protokoler resmi, meskipun memang beberapa staf Prokom Pemkab Buleleng menyertainya. 

Supit memakai pakaian santai. Kaos putih lengan pendek, celana jean biru, memakai peci hitam dan bersandal kulit. Ya tentu saja, ia harus jalan kaki ke Saung Ukhuwah karena mobilnya tidak bisa masuk ke lokasi tersebut.

Jarum jam atau angka jam di handphone menunjukkan 21.00 Wita lewat. Warga baru saja menyelesaikan ibadah sholat tarawih-witirnya di Mushalla Babus Suud. Mereka menyambut Wabup Supit. Satu per satu warga disapa dan disalami oleh Supit. Sama-samar masih terdengar orang tadurasan dari sejumlah masjid atau mushalla di sekitar Saung Ukhuwah.

Sejumlah tokoh menamani Wabup Supit menikmati suasana malam Ramadhan di tempat sederhana itu. Ada Ketua PD Muhammadiyah Buleleng, H.M. Ali Susanto, M.Pd., ada H. Hasyim, Plt. Lurah Kampung Bugis, Muhamad Anton, SH, Kaling yang juga Sekretaris PD Muhammadiyah Buleleng, Sudarmo.

Ada juga Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Buleleng, Muhammad Fardiansyah, serta beberapa pengurus PD Pemuda Muhammadiyah Buleleng yang dulu aktif di Relawan Bahari, relawan untuk memenangkan pasangan Sutjidra-Supriatna. Dan tentu saja sejumlah ‘penjaga gawang’ Saung Ukhuwah, Abdur Rahim dan kawan-kawan.

“Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk ngobrol santai. Ini janji saya dulu yang ingin menikmati suasana malam di bulan Ramadhan di Saung Ukhuwah ini,” kata Wabup Supit. “Waktu itu saya pernah bilang ingin menikmati suasana malam Ramadhan di saung ini kayaknya suasananya enak.” 

“Saya ingin ngobrol-ngobrol santai sama bapak-bapak di sini. Untuk menyambung dan memperkuat tali silaturahmi dan menikmati suasana bulan puasa di sini. Saya berharap bapak-bapak dapat menjalankan ibadah puasanya dengan baik. Semoga dapat meningkatkan ketakwaan dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan nanti semoga dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh sukacita,” sambung Wabup Supit.

Setelah menyampaikan sekapur sirih, Wabup Supit larut dalam obrolan santai dengan warga Kampung Bugis. Sesekali terdengar derai tawa karena beberapa warga melemparkan joke-joke. Bagian ‘dapur’ sibuk menyiapkan hidangan.

Dan inilah menu hidangan malam itu. Makanan dan minuman khas Kampung Bugis yang hanya muncul di bulan Ramadhan, kecuali dengan memesan khusus. Menu tersebut yakni dadar gulai, kopyor dan minuman poca.

“Ini kopyor Kampung Bugis, hidangan khas Ramadhan. Coba ya, eemmm. Beda ini,” seru Wabup Supit usai menyantap sesendok kopyor. “Yang ini spesial (menunjukkan minuman). Ini poca ala Saung. Bikin joss,” sambungnya disambut tawa warga.

Poca merupakan minuman khas dengan bahan dari Timur Tengah. Dinikmati semasih hangat. Malam semakin larut, cuaca mulai terasa dingin. Namun, minuman poca tetap menjaga kehangatan tubuh.

Setelah tuntas menyantap kopyor, warga dan Wabup Supit melanjutkan menyantap sajian menu khas Ramadhan lainnya, yakni dadar gulai. Dengan bumbu rempah yang khas, dadar gulai tambah menghangatkan badan. 

Perpaduan menyantap dadar gulai dan minuman poka memunculkan sensesi unik di dalam perut. Darah-darah menghangat. Tubuh seperti semakin perkasa. Kantuk memudar. Dadar gulai dan poca semakin menghangatkan obrolan santai malam di itu di Saung Ukhuwah.

Selama satu jam Wabup Supit ngobrol santai dan menikmati suasana malam Ramadhan di Saung Ukhuwah. Pukul 22.00, Wabup Supit pamit, mungkin dengan sejuta kesan indah. Kopyor yang manis, dadar gulai dan poca yang menghangatkan, serta warga yang menemani penuh kekeluargaan.

Pada kehadirannya malam itu di Saung Ukhuwah, Wabup Supit juga memberikan paket sembako kepada warga kurang mampu yang ada di sekitar Saung Ukhuwah. Terima kasih Pak Supit. (yum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *