ADA nuansa berbeda dalam Safari Ramadhan 1446 H di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kamis (20/3/2025). Seni burdah Pegayaman menyambut rombongan Safari Ramadhan 1446. Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG, yang datang menyusul harus naik ojek untuk mengejar waktu berbuka puasa.
Suasana Safari Ramadhan yang digelar di Masjid Jamik Safinatussalam juga kental dengan nuansa persaudaraan dan kekeluargaan. Bupati Sutjidra dan Wakil Bupati Gede Supriatna, SH tampak begitu akrab dengan tokoh-tokoh dan warga Pegayaman.
Kedua pimpinan Buleleng tersebut kompak berbaju putih dan berpeci hitam. Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, lebih dulu tiba di Masjid Jamik Safinatussalam, sekitar pukul 17.55. Ia tiba bersama Dandim 1609/Buleleng, Letkol Kav. Angga Nurdyana. Begitu turun dari mobil DK 2 U, seni burdah Pegayaman langsung menyambutnya. Satu per satu tokoh warga Pegayaman disalami Wabup Supriatna.
Bahkan sesekali Wabup Supriatna memperagakan gerakan pencak silat mengiringi irama burdah kepada warga. Terasa keakraban antara Wabup Supriatna dan warga Pegayaman. Bahkan ketika disambut Perbekel Pegayaman, Agus Asyghor Ali, Wabup Supriatna tampak menunduk takdim.


Dalam sambutannya, Wabup Supit, demikian sapaan akrabnya, menyatakan sudah empat kali mengikuti buka puasa bersama di Masjid Jamik Safinatussalam Pegayaman. “Sejak empat tahun lalu, saya selalu hadir di masjid ini. Mulai masjid baru mulai dibangun sampai sukarang sudah 80 persen, tiap Ramadhan saya ke sini ikut berbuka bersama,” jelasnya.
Menurut Wabup Supit, Safari Ramadhan dan buka puasa bersama di Pegayaman kali ini istimewa karena ada khataman Al Quran. “Seharusnya jadwal di sini tanggal 17 Maret, namun karena ada khataman Al Quran digeser ke tanggal 20 Maret biar bisa sama-sama hadir mengikuti khataman Al Quran,” jelasnya.
Wabup Buleleng juga mengucapkan selamat ibadah puasa kepada warga Muslim Pegayaman. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Pegayaman karena dalam pelaksanaan Pilkada berjalan kondusif dan aman.
Wabup Supit memohon dukungan dan partisipasi masyarakat Pegayaman agar dirinya dan Bupati Sutjidra bisa melaksanakan program-program dengan baik. “Tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat, apa yang kita programkan tidak akan bisa berjalan secara maksimal,” ujarnya.


Sementara Dandim 1609/Buleleng, Letkol Kav. Angga Nurdyana, memperkenalkan diri kepada warga. Ia mengaku bersyukur bisa hadir dalam kegiatan khataman Al Quran di Masjid Jamik Safinatussalam.
Dandim juga berpesan, karena dalam Ramadhan bersamaan dengan hari raya Nyepi, agar semua pihak mewujudkan toleransi beragama dengan saling menghormati, saling silaturahmi. “Mari melaksanakan ibadah dengan aman, dengan nyaman, sehingga kita merasakan kemenangan dalam merayakan hari raya Idul Fitri nanti,” pesannya.
Sekitar pukul 18.23 Wita, Bupati Sutjidra menyusul tiba di Masjid Jamik Safinatussalam. Bupati harus naik ojek dari kantor Desa Pegayaman ke masjid yang berjarak sekitar 500 meter untuk mengejar waktu. Sebab, waktu berbuka puasa tinggal 15 menit lagi.
Sesampai di Masjid Safinatussalam, irama burdah langsung menyambutnya. Bupati Sutjidra tampak bercanda akrab dengan warga Pegayaman yang menyambutnya. Begitu pula ketika disambut Perbekel Pegayaman, Agus Asyghor Ali, Bupati Sutjidra langsung memeluk erat tokoh Pegayaman tersebut. Bupati juga tampak menyalami warga yang menyambutnya.


Begitu diberi kesempatan berbicara, dengan gaya khasnya, Perbekel Pegayaman Agus Asyghor Ali, berharap, kunjungan Safari Ramadhan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng di Pegayaman menjadi titik awal kokohnya persatuan dan kebersamaan, serta makin eratnya menyama braya di Kabupaten Buleleng.
“Doa ini mudah-mudahan terkabul karena dalam 10 hari terakhir Ramadhan akan datang malam lailatul qodar. Semoga umat Pegayaman yang didatangi Bapak Bupati, pimpinan kita di Buleleng, Pegayaman nanti betul-betul mendapatkan malam lailatul qodar,” katanya, disambut kata amin oleh warga.
Agus Asyghor Ali juga menyampaikan aspirasi masyarakat Pegayaman kepada Bupati Sutjidra. “Demi aman dan nyamannya di dalam beraktivitas, saya mohon maaf Pak Bupati, ini nodong atau apa, tolong diperbaiki jalan. Terutama di SD, perbatasan Pegadungan dan Pegayaman, mobil sudah tidak bisa lewat di sana (karena rusak parah red),” katanya.
Sementara Bupati Sutjidra meminta maaf karena terlambat. Kata dia, ia masih ada acara di rumahnya, dan meminta Wakil Bupati dan Dandim 1609/Buleleng untuk lebih dulu ke Pegayaman.
“Tapi karena ini amanah, saya harus ke Pegayaman. Perintah Pak Mekel ini. Karena saya tahu pasti ini akan disampaikan,” ujarnya. Bupati juga menyampaikan terima kasih karena pada saat Pilkada 27 November 2024 lalu, suara pasangan Sutjidra-Supriatna di Desa Pegayaman sangat signifikan.


Menanggapi Perbekel Pegayaman yang meminta perbaikan jalan, Bupati Sutjidra menegaskan, itu akan segera diselesaikan. “Pokoknya saya akan selesaikan. Saya akan selesaikan. Mudah-mudahan badai ini berlalu. Kan ada badai sekarang. Saya akan sambung dari Petandakan ke Pegadungan. Dari Pegadungan ke Pegayaman. Saya akan selesaikan jalan menuju ke Pegayaman ini,” tegas Bupati Sutjidra, disambut gembira warga Pegayaman.
Ia menegaskan tidak akan pernah lupa dengan Pegayaman. “Setiap Idul Fitri atau Maulidan saya wajib ke sini,” tandasnya.
Keakraban Bupati dan Wakil Bupati Buleleng dengan warga terus saja berlangsung. Saat menyantap menu buka puasa, juga muncul joke-joke dan canda. Derai tawa kadang-kadang muncul. Sampai menyelesaikan makan malam, obrolan terus berlangsung.
Benar-benar suasana yang menyejukkan terjadi di lantai dua Masjid Jamik Safinatussalam, tempat menu buka puasa disajikan. Cuaca malam mulai menerpa masjid yang meraih juara I nasional masjid bersejarah ini. Melukis damai di wajah-wajah yang ceria. (yum)