- Prodi PGSD Favorit, Segera Bangun Kampus Baru di Gerokgak
BULELENG – Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja segera menjadi institut. Diharapkan, sebelum Presiden baru dilantik, STAHN Mpu Kuturan sudah diresmikan menjadi institut.
“Perguruan tinggi ini akan bertransformasi menjadi institut. Tanggal 6 Mei, Senin depan, Menpan RB akan datang ke sini untuk memvisitasi atas ajuan kita, apakah sudah layak kita menjadi institut,” kata Wakil Ketua I STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. Made Sedana, M.Pd., kepada wartawan, Senin (29/4/2024).
Menurut Dr. Sedana, kalau dilihat dari segi data, STAHN Mpu Kuturan sudah terpenuhi untuk menjadi institut. “Jumlah dosennya, jumlah mahasiswanya, luas tanahnya. Sistem penjaminan mutunya. Sudah klir semuanya. Pak Menteri datang ke sini hanya memastikan benar tidak kampusnya seluas ini, maahsiswanya sejumlah ini, dan sebagainya. Mudah-mudahan Pak Pj. Gubernur Bali nanti bisa mendampingi Pak Menteri,” harapnya.
Dijelaskan, progres lembaga pendidikan tinggi ini luar biasa. Mahasiswa STAHN Mpu Kutran saat sudah mencapai 3.000-an. Mereka tidak hanya berasal dari Bali saja, tapi juga dari Papua, Sulawesi, Jawa, Sumatera, Kalimantan, termasuk dari luar negeri. “Jadi cukup banyak mahasiswa kita,” jelasnya.
Sementara program studi (prodi) di STAHN Mpu Kuturan juga sedang berkembanga. Bahkan dua prodi dengan akreditasi unggul. “Jadi baru tujuh tahun kita mampu melahirkan prodi unggul. Ini tentunya berkat kerjasama semua pihak, termasuk media,” katanya.
Dikatakan juga, kedatangan Menpan RB merupakan momen yang luar biasa bagi masyarakat di Bali utara. Kehadiran Menpan RB akan membawa vibrasi yang positif kepada pembangunan pendidikan di Buleleng, yang dari dulu mem-branding diri sebagai kota pendidikan. “Saya tidak bisa membayangkan jika tak ada Undiksha, tak ada STAHN, pasti Buleleng sepi,” ujarnya.
Karena Lembaga pendidikan ini, perekonomi di Buleleng menjadi berputar. “Sekolah-sekolah banyak di sini. Orang luar banyak menyekolahkan anaknya di sini, sehingga perekomoian berputar,” jelasnya.
Selain itu target bertransformasi menjadi institut, Dr. Sedana juga menjelaskan bahwa kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja akan dikembangkan ke Buleleng barat, yakni di Gerokgak. Menurutnya, STAHN Mpu Kuturan punya 7,2 hektar.
“Masterplannya sedang kita susun. Itu akan kita blok 2,5 ha untuk Widyalaya. PMA Nomor 2 Tahun 2024 sudah terbit. Bahwa Hindu bisa mendirikan sekolah formal, seperti madrasah. Itu perjuangan yang cukup panjang. Kita akan bangun TK negeri, SD negeri, SMP sampai utama atau SMA. Mudah-mudahan bisa terealisasi dalam 3 sampai 4 tahun ke depan, karena harus bertahap,” paparnya.
Sementara Kampus STAHN Mpu Kuturan di Jl. Kresna akan menjadi kampus pasca sarjana lantai IV sama dengan di Jl. Pulau Menjangan. Menurut Dr. Sedana, jika kampus di Gerokgak dan di Jl. Kresna rampung, nantinya STAHN Mpu Kuturan bisa menjadi universitas. Dijelaskan juga, tahun 2024 ini akan berakhir pengembangan kampus tahap I. Dilanjutkan tahap II, yakni 2025-2029, dan tahap III dari 2029-2034. Pada tahap III nanti diharapkan sudah menjadi universitas. “Nanti disiapkan semuanya. Sarananya, dosen-dosen yang studi harus selsai. Guru besar harus semakin banyak dan mahasiswanya harus semakin banyak,” ujar Dr. Sedana.
Sedangkan Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Putu Mardika, menjelaskan, pihaknya sudah membuka pendaftaran mahasiswa baru sejak Oktober 2023 untuk tahun ajaran 2024-2025. Ada 15 prodi yang ditawarkan, yakni 12 prodi S1 dan tiga prodi S2. “Kami sekarang juga sedang mempersiapkan prodi S3 untuk ilmu agama dan kebudayaan,” katanya.
Mardika menjelaskan, target mahasiswa tahun 2024-2025 sebanyak 1.100 mahasiswa baru. “Tiap tahun kami targetkan 1000-an lebih mahasiswa,” ujarnya. Sementara prodi favorit di STAHN Mpu Kuturan dari tahun ke tahun adalah Prodi PGSD. “Perolehan mahasiswanya cukup banyak. Bahkan tahun lalu sampai 300-an,” katanya. (bs)