- Jadi Inovasi untuk Menekan Kasus DBD
DENPASAR – Pemkot Denpasar bersama seluruh stakeholder terus berupaya menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Kali ini, bersama World Mosquito Program (WMP), Monash University, dan Konsulat Jendral Asutralia akan mengembangkan Inovasi Teknologi Wolbachia.
Hal tersebut terungkap saat Sosialisasi Rencana Implementasi Inovasi Wolbachia yang dibuka Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, di Graha Sewakadarma, Kota Denpasar, Rabu (1/2/2023).
Turut hadir Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana, Konjen Australia, Anthea Griffin, Kajari Denpasar, Rudy Hartono, Forkopimda Kota Denpasar, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, serta seluruh undangan yang merupakan Kepala Puskesmas, Bendesa Adat dan Perbekel/Lurah se-Kota Denpasar.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dalam sambutannya mengatakan, setiap tahun Pemerintah Kota Denpasar telah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk menanggulangi DBD. Hal ini dilaksanakan dengan pembinaan kader Jumantik di masing-masing banjar, pelaksanaan fogging fokus dan larvasidasi. Upaya fogging fokus di Kota Denpasar telah dilakukan dengan baik, setiap ada kasus DBD yang telah memenuhi syarat dari hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE).
Lebih lanjut dijelaskan, upaya strategis yang telah terbukti efisien dan efektif dalam pemberantasan penyakit DBD yakni melalui pemberantasan jentik nyamuk aedes aegypti di tempat perkembangbiakannya. Hal ini dilaksanakan dengan pengaktifan Jumantik mandiri ”satu rumah satu Jumantik” dan PSN3M (Menguras, Menutup Dan Mendaur Ulang atau Menyingkirkan) oleh seluruh komponen masyarakat secara terus menerus dan berkesinambungan.
Meski demikian, Jaya Negara mengakui segala upaya tersebut belum serta merta mampu menurunkan kasus DBD secara signifikan di Kota Denpasar. Sehingga dibutuhkan suatu metode inovatif dalam penanggulangan kasus DBD di Kota Denpasar.
“Adanya teknologi inovasi Wolbachia yang sudah dilakukan di beberapa negara, dan salah satunya juga di Daerah Klaten, Yogyakarta, telah terbukti dapat menurunkan kasus DBD sampai dengan 77%. Kegiatan ini sangat mungkin diterapkan di Kota Denpasar sehingga secara progresif akan menurunkan kasus DBD di Kota Denpasar,” ujarnya.
Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana, menjelaskan, Provinsi Bali merupakan salah satu daerah yang bertumpu pada pariwisata. Kondisi ini sangat rentan dengan isu keamanan dan kesehatan. Karenanya, kesehatan merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan.
“Kedepan tantangan akan semakin berat, kesehatan akan menjadi sesuatu yang sangat disorot, karena menjadi salah satu parameter penentu kunjungan wisatawan. Saat ini kita gelar sosialisasi awal, dan akan terus kita gelar sepenuhnya dengan menyasar semua kecamatan hingga desa/lurah untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat, dan memberikan dampak signifikan dalam mengatasi penyebaran DBD,” ujarnya.
Perwakilan WMP, Claudia Surjadjaja, menjelaskan, Inovasi Wolbachia merupakan salah satu bakteri alami yang hidup atau terdapat pada hampir 60 persen jenis serangga yang ada di sekitar kita, seperti kupu-kupu, lalat buah, capung, kumbang dan sebagian nyamuk yang menggigit manusia. Wolbachia ini merupakan bakteri yang aman bagi manusia dan lingkungan.
“Melalui bakteri wolbachia yang diambil dari serangga dan dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti nantinya akan menghambat virus dengeu penyebab DBD. Jadi ini aman untuk manusia,” jelasnya.
Dikatakannya, nantinya nyamuk yang telah mengandung Wolbachia akan disebar untuk selanjutnya berkembang biak secara alami. Sehingga diharapkan nantinya seluruh nyamuk telah memiliki kandungan Wolbachia yang mampu menghambat virus Dengeu penyebab DBD.
“Tentunya kami mohon dukungan masyarakat, selain PSN dan 3M Plus yang telah berjalan. Kami juga meminta peran serta aktif masyarakat untuk mensukseskan inovasi Wolbachia, karena tanpa masyarajat program ini tidak akan berhasil. Ini diharapkan dapat menjadi percontohan menuju Bali bebas DBD,” terangnya.
Konjen Australia, Anthea Griffin, mengatakan, Pemerintah Australia sangat senang dapat mendukung Inovasi Wolbachia ini. Dimana, menjadi sebuah kebanggaan program ini berjalan di Bali, khususnya di Kota Denpasar.
“Kita belajar dari semua pekerjaan sebelumnya. Penerimaan dan dukungan masyarakat sangatlah penting. Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Pemkot Denpasar, atas komitmen kuat dalam program ini. Semoga program ini berjalan lancar dan sukses dalam mencegah DBD berkelanjutan,” ujarnya. (bs)