PBNU Kutuk Keras Bom Bunuh Diri di Astana Anyar

JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras insiden bom bunuh dini di Markas Polsek Astana Anyar, Bandung. Sejumlah personel Polri terluka sedangkan terduga pelaku diduga tewas akibat kejadian ini.

“PBNU mengutuk keras. Melakukan bom bunuh diri sia-sia. Dan tidak akan mencapai tujuannya,” kata Wakil Sekjen PBNU, H. Suleman Tanjung Rabu (7/12/2022).

Menurut dia, apapun motif yang dilakukan pelaku, tindakan bom bunuh tidak bisa dibenarkan. “Kejadian seperti ini sangat mengganggu ketenangan dan kerukunan beragama dan kehidupan berbangsa kita. Terorisme semacam ini tidak dibenarkan dalam agama manapun,” ujarnya.

Dijelaskan pria yang akrab disapa Buys Sultan ini, bahwa hasil Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama tahun 2019 di Kota Banjar menyerukan bahwa menaati hukum negara adalah kewajiban seorang muslim dan warga negara Indonesia. “Tidak boleh menjadikan syariat apapun sebagai instrumen untuk melawan hukum negara,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sultan mengajak semua pihak, untuk memberikan dukungan terhadap Polri untuk mengungkap kasus ini. “Jika ada aspirasi, sebaiknya disalurkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tambahnya.

Mendekati tahun baru, teror semacam ini memang harus diwaspadai. Karenannya semua pihak harus ikut dalam mencegah terjadinya terorisme. “Masyarakat dan semua pihak juga harus ikut berpartisipasi untuk sebisa mungkin mencegah terjadinya terorisme,” kata dia.

Untuk diketahui, ledakan yang diduga bom bunuh diri mengguncang Markas Polsek Astana Anyar Bandung, Rabu (7/12/2022) pagi. Polisi menemukan serpihan potongan tubuh yang diduga pelaku bom bunuh diri. Sejumlah polisi yang berada di Mapolsek dikabarkan juga terluka.

Saat ini tim gegana dan sensus 88 anti teror juga sudah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan dan penyisiran. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *