PELATIH MILENIAL DI DENPASAR DILATIH PRODUKSI ES KRIM DAN SIRUP JAGUNG MANIS

DENPASAR – Pandemi Covid-19 yang mewabah saat ini memang membuat sebagian besar kalangan memutar haluan. Dimana, tidak sedikit masyarakat yang memilih untuk menekuni bidang pertanian. Lantaran kian diminati serta sebagai upaya meningkatkan nilai jual produk pascapanen, Dinas Pertanian Kota Denpasar bersama Universitas Warmadewa dan Agro Learning Center turut memberikan pelatihan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian. Kegiatan yang menyasar Petani Milenial Denpasar ini dibuka langsung Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, di kawasan Agro Learning Center, Desa Peguyangan Kangin, Rabu (21/10/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, menjelaskan bahwa potensi pertanian di Kota Denpasar, khususnya komoditi jagung manis memang memiliki daya tarik tersendiri di masyarakat. Sehingga tak heran jika jagung manis sangat mudah dijumpai di Kota Denpasar.

Melimpahnya suplai jagung manis di Kota Denpasar membuat Dinas Pertanian terus merancang inovasi guna meningkatkan nilai dan daya beli produk jagung manis pascapanen. Karenanya  dilaksanakan pelatihan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian. Adapun inovasi yang dipilih yakni Pelatihan Pembuatan Es Krim Jagung Manis dan Sirup Jagung. Kegiatan yang digelar selama 3 hari ini diikuti oleh sedikitnya 15 peserta dari kalangan petani milenial Denpasar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Selain itu, kata Ambara, bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19, terutama ditujukan untuk generasi muda yang terkena dampak pandemi Covid-19.

“Kami harap selain meningkatkan nilai tambah produk, para generasi milenial ini mampu menciptakan pasar baru bagi produk ini di Kota Denpasar, sehingga bisa membantu membangkitkan perekonomian,” terangnya.

Sementara Ketua Program Studi Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa, Dr. Dra. A.A. Rai Sita Laksmi, M.Si, mengatakan bahwa topik pelatihan sengaja dipilih Inovasi Pembuatan Es Krim Jagung Manis dan Sirup Jagung Manis. Hal ini mengingat Kota Denpasar sebagai salah satu sentra produksi jagung manis.

“Melalui petani generasi milenial ini, saya berharap mampu menjadi pionir membangkitkan ekonomi melalui pengolahan hasil pertanian,” ungkapnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *