DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, menyampaikan perkembangan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) di Provinsi Bali, Minggu (24/5/2020). Jumlah komulatif pasien positif 394 orang (bertambah 6 orang WNI, terdiri dari 2 orang PMI dan 4 orang Transmisi Lokal).
Sementara pasien yang telah sembuh sejumlah 293 orang. Bertambah 6 orang WNI, terdiri dari 2 orang PMI, 3 orang Imported Case dan 1 orang Transmisi Lokal. Demikian rilis yang disampaikan Ketua Sekretaris Daerah Provinsi Bali selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Minggu (24/5/2020).
Untuk jumlah pasien yang meninggal tetap yakni sejumlah 4 orang. Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 97 orang yang berada di 3 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering.
Menurut Dewa Indra, jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case. Untuk transmisi lokal komulatif sejumlah 166 orang. Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini.
Mengingat transmisi lokal COVID-19 memperlihatkan kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir, Dewa Indra minta kepada seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin semua dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19 yakni selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari keramaian, melaksanakan etika batuk/bersin, melakukan penyemprotan disinfektan pada tempat yang tepat, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita.
“Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini maka transmisi lokal penyebaran COVID-19 pasti bisa kita hentikan,” ujarnya. (bs)