Safari Ramadhan di Masjid Agung Jamik Singaraja, Bupati Sutjidra Pesan Nilai Sejarah Dipertahankan

BULELENG – Masjid Agung Jamik Singaraja merupakan saksi dan bagian dari sejarah kota Singaraja. “Ini (Masjid Agung Jamik Singaraja, red) merupakan salah satu peninggalan sejarah di kawasan heritage yang harus dipertahankan,” ujar Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG, saat memberi sambutan saat mengikuti Safari Ramadhan 1446 H di Masjid Agung Jamik Singaraja, Selasa (11/3/2025).

Bupati Sutjidra melaksanakan Safari Ramadhan 1446 di Masjid Agung Jamik Singaraja bersama Wakil Bupati Gede Supriatna, Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav. Angga Nurdyana, Kepala Kejari Buleleng, Edi Irsan Kurniawan, SH, M.Hum., Kaban Kesbangpol Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono, Kadis Sosial Putu Kariaman Putra, Kepala Kemenag Buleleng, Gede Sumarawan, Kasi Bimas Islam Kemenag Buleleng, H. Ismail, dan jajaran Forkopimka Buleleng. 

Juga hadir Ketua MUI Buleleng, HB Ali Musthofa, Ketua Baznas Buleleng, Edy Buimin, pimpinan PCNU Buleleng, pimpinan Muhammadiyah Buleleng, serta pimpinan ormas di Buleleng, dan pimpinan sejumlah BUMN di Buleleng.

Menurut Bupati Sutjidra, salah satu peninggalan sejarah yang ada di Singaraja adalah Masjid Agung Jamik Singaraja, selain puri-puri yang ada di Kabupaten Buleleng. Ornamen-ornamen di Masjid Agung Jamik masih asli. Bagi Bupati Sutjidra, masjid ini tidak asing lagi.

“Masjid Agung Jamik ini masih ada kaitannya dengan puri-puri,” kata dr. Sutjidra. Oleh karena itu, ia berpesan agar kawasan heritage tersebut dipertahankan.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sutjidra mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa 1446 H kepada warga Muslim di Singaraja. “Mohon maaf lahir dan batin. Semoga di bulan yang sangat suci ini, umat Muslim di Singaraja dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan dan meningkatkan rasa solidaritas. Saling menghormati,” ujarnya.

Selain itu, Bupati Sutjidra juga berpesan, karena hari raya Idul Fitri pada tanggal 31 Maret dan 1 April, bersamaan dengan umat Hindu merayakan hari raya Nyepi tahun Caka 1947, agar warga mengikuti imbauan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). 

“Ada imbauan dari Forum Kerukunan Umat Beragama Mari kita sebagai krama Buleleng untuk bisa masing-masing melakukan ibadah dengan aman dan damai. Mari kita saling menghargai. Kita adalah keluarga besar, sebagai krama Buleleng,” tandasnya. 

Bupati Sutjidra juga menegaskan bahwa kegiatan Safari Ramadhan menunjukkan Pemerintah Kabupaten Buleleng hadir di tengah-tengah warga. “Kami hadir di tengah bapak-bapak, ibu-ibu menunjukkan pemerintah hadir tiap kegiatan yang dilaksanakan baik oleh umat Hindu, umat Muslim, Kristen, Kong Hu Cu, dan umat Budha,” katanya.

Sementara Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Buleleng, yang juga pengurus Takmir Masjid Agung Jamik Singaraja, Muhammad Mujib, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sutjidra dan rombongan Safari Ramadhan 1446 H. “Mohon doa restunya agar generasi muda bisa lebih dekat lagi dengan masjid,” katanya.

Selain itu, karena ada rencana renovasi Masjid Agung Jamik Singaraja, Mujib memohon dukungan dari Bupati Buleleng dan undangan lainnya. “Insya Allah rencananya kami akan melaksanakan pembongkaran atau rehab masjid. Mohon dukungan dari Bapak Bupati dan undangan,” harapnya.

Dalam Safari Ramadhan 1446 H di Masjid Agung Jamik Singaraja, juga dilaksanakan buka puasa bersama, penyerahan bantuan kepada fakir miskin, dan penyerahan sumbangan kepada anak yatim.

Usai buka puasa bersama, Bupati Sutjidra, Wakil Bupati Gede Supriatna, dan anggota Forkopimda lainnya melihat Al Quran kuno tulis tangan. Al Quran tersebut ditulis oleh seorang keturunan Kerajaan Buleleng yang memeluk Islam, yakni I Gusti Ketut Jelantik Celagi. (bs) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *