PD KMHDI Bali Gelar Diklat Moderasi Beragama

BULELENG – Bertepatan dengan Hari Nasional Sumpah Pemuda, Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PD KMHDI) Bali menggelar Diklat Moderasi Beragama bertemakan “Implementasi Moderasi Beragama Bagi Generasi Milenial” yang dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada 28-29 Oktober 2022 di Aula Kampus Kresna STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Kabupaten Buleleng.

Kegiatan diklat ini merupakan bentuk kerja sama PD KMHDI Bali dengan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Hindu Kementerian Agama RI yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Moderasi Beragama, khususnya di kalangan generasi milenial.

Ada 4 narasumber yang dihadirkan pada diklat tersebut yaitu Kepala Kemenag Buleleng, I Made Subawa, S.E, M.Pd, Dr. Gede Suardana, S.Pd., M.Si selaku Dosen Kajian Budaya Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), I Gede Diyana Putra, S.Pd selaku akademisi, dan Jaswanto, S.Pd selaku tokoh pemuda Buleleng.

Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Buleleng dipercaya menjadi tuan rumah pelaksana diklat, dimana peserta diklat meliputi perwakilan dari berbagai Organisasi Kepemudaan (OKP) dan BEM universitas se-Kabupaten Buleleng.

Ketua PD KMHDI Bali, Putu Esa Purwita, dalam sambutannya menegaskan bahwa Diklat Moderasi Beragama ini dilaksanakan untuk memperkuat moderasi beragama di kalangan pemuda, karena dewasa ini banyak sekali dinamika dan permasalahan yang terjadi antarumat.

“Kegiatan diklat ini sangat diperlukan terhadap seluruh warga bangsa Indonesia baik oleh pemerintah, para tokoh-tokoh bangsa, masyarakat dan generasi muda guna meningkatkan pemahaman mengenai Moderasi Beragama. Dengan ini diharapkan kegiatan yg dilaksanakan dapat menumbuhkan sifat toleransi dikalangan pemuda,” pungkas Esa Purwita.

Kepala Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, I Made Subawa, S.E., M.Pd., sangat menyambut baik agenda diklat yang dilaksanakan, dan berpesan agar peserta diklat dapat menjadi pioner penggerak moderasi beragama di kalangan pemuda.

“Saya sangat mendukung Diklat Moderasi Beragama yang digelar oleh PD KMHDI Bali dan sudah sesuai dengan program prioritas Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI. Semoga nantinya peserta diklat ini mampu menjadi pelopor dan penggerak dalam penguatan moderasi beragama, memperkuat keberagaman, serta toleransi beragama di kalangan masyarakat luas,” ujarnya.

Dr. Gede Suardana, S.Pd., M.Si selaku narasumber menyampaikan bahwa moderasi beragama di kalangan generasi muda sangat penting sebagai tonggak kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pemahaman dan kesadaran mengenai Moderasi Beragama dewasa ini, perlu dipelajari atau dipahami oleh generasi muda penerus bangsa agar nantinya dapat berguna bagi dirinya bahkan masyarakat luas. Moderasi beragama merupakan sebuah jalan tengah di tengah keberagaman agama di Indonesia. Moderasi merupakan budaya Nusantara yang berjalan seiring, dan tidak saling menegasikan (menolak keseragaman) antara agama dan kearifan lokal (local wisdom) serta tidak saling mempertentangkan namun mencari penyelesaian dengan toleran,” ujarnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *