BULELENG – Pemerintah terus mendorong peningkatan wirausaha muda untuk memperkuat ketahanan ekonomi dalam menciptakan pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan di Indonesia. Hal ini juga penting di tengah ketatnya persaingan dunia kerja. Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) turut serta memberikan dukungan yang ditunjukkan melalui Ganesha Digital Entrepreneurship Academy (GDEA) 2023.
GDEA adalah salah satu program unggulan Undiksha untuk memacu pengembangan minat wirausaha mahasiswa. Tercatat ada 365 mahasiswa yang terlibat dalam program ini. Terdapat 74 ide usaha yang dirintis, terdiri atas usaha makanan, usaha minuman, industri kreatif, jasa, dan teknologi manufaktur serta budidaya.
Beragam jenis produknya dipamerkan, Sabtu (9/12/2023). Mahasiswa yang berpartisipasi pada program ini tidak hanya dari Undiksha, tetapi juga STIE Satya Dharma, dan Universitas Mataram, dan Universitas Badarudim Lombok. Tim tersebut menampilkan berbagai produk dengan keunggulan masing-masing dan mendapat sentuhan inovasi.
Wakil Rektor Undiksha bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum, Prof. Dr. I Wayan Artanayasa, yang membuka pameran menyampaikan, produk yang dihasilkan oleh mahasiswa memiliki kualitas baik, inovatif, dan kreatif. Produk tersebut berpotensi untuk terus dikembangkan. Hal inilah yang didorong oleh Undiksha.
“Sebagian besar yang saya lihat tadi, ada makanan dan saya rasakan kualitasnya bagus sehingga ini harus dimanfaatkan oleh Kadin Buleleng agar bagaimana anak-anak muda ini bisa menjadi pengusaha,” ujarnya.
Wakil Rektor asal Desa Manikliu, Kabupaten Bangli ini menyebutkan, keterampilan wirausaha sangat penting dimiliki mahasiswa sehingga nantinya dapat menjadi lulusan yang produktif dan kreatif, disamping memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keilmuannya. “Produk-produk kecil ini menjadi tumpuan mahasiswa untuk berbuat di masa depan sebelum menjadi PNS misalnya. Sehingga tamatan kita bisa siap guna, siap pakai,” ungkapnya.
Produk yang dihasilkan oleh mahasiswa ini juga diinginkan dapat didukung dengan pemasaran berbasis digital untuk memperluas jaringan.
Ketua Panitia, I Gusti Lanang Agung Raditya menjelaskan pameran produk ini adalah tahapan dari post immersion. Setiap ide usaha diberikan bantuan finansial untuk membuat produk prototipe, pembuatan produk, dan pembuatan video promosi sebesar Rp 5 juta yang bersumber dari LPDP.
Sebelumnya juga ada tahapan pre immersion. Mahasiswa melaksanakan kegiatan perkuliahan dengan tema kewirausahaan digital. Selanjutnya masuk tahap immersion. Mahasiswa mengikuti magang di UKM untuk benar-benar berlatih berwirausaha dan mendapatkan pengalaman dari mentor pelaku UMKM di sekitar Kabupaten Buleleng.
Selain pameran, mahasiswa juga diajak sharing tentang cerita sukses wirausaha. Acara GDEA ini akan ditutup dengan pemberian penghargaan kepada para peserta terbaik, Minggu (10/12/2023). (bs)