Esai Ikrima Maulida *)
MANIFESTING adalah satu kata yang sedang ramai digunakan di sosial media. Anak-anak muda seringkali menggunakan kata ini untuk menunjukkan sebuah pengharapan. Seperti contohnya manifesting bulan Agustus datang hal-hal baik, manifesting tahun 2025 punya rumah, manifesting 2027 jadi mahasiswa pascasarjana UI, dan lain sebagainya.
Ya, kata manifesting ini memang digunakan untuk mengungkapkan harapan dan meminta kepada alam semesta agar hal itu benar terwujud. Hemat penulis, jika kita bermanifesting tentu sah-sah saja tetapi ada hal-hal yang perlu juga diperhatikan.
Bermanfesting bukan hanya sekadar mengharap sesuatu atau hanya sekadar menulis pada catatan misalnya. Bermanifesting tentu harus juga diimbangi dengan usaha yang maksimal juga. Karena jika kita hanya bermanifesting tanpa adanya usaha ya sama saja. Hasilnya akan sia-sia. Apa yang kita manifestasikan tidak akan terwujud.
Sebagai manusia, kita harus meyakini bahwa apa yang kita usahakan dan doakan tentu akan terwujud seiring dengan proses yang kita jalani. Bukankah semuanya butuh proses bukan.
Sebagai seorang Muslim, kita juga harus meyakini bahwa di setiap usaha dan harapan tentu harus ada penyerahan hasil kepada Allah. Jika kita sudah membuat sebuah manifestasi, akan lebih baik manifestasi tersebut ditulis baik di buku atau di memo hp. Hal itu tentu akan mengingatkan kita terus akan manifestasi yang telah kita buat. Selain itu, dalam Islam ada waktu yang mustajab untuk keberhasilan sebuah manifestasi. Ya, sepertiga malam.
Waktu sepertiga malam adalah waktu yang mustajab untuk segala manifestasi kita. Di saat orang lain sedang lelap tertidur, cobalah kita terbangun. Membasuh wajah dengan air wudhu kemudian menggelar sajadah untuk bersujud kepada sang Ilahi. Mengadahkan tangan sembari menyampaikan segala manifestasi yang telah kita catat dalam buku atau memo. Menghidupkan kembali hubungan antara sang Pencipta dengan hambanya.
Kegiatan di sepertiga malam sebenarnya memang membuat hati nyaman dan yakin akan hal positif. Sehingga tentu itu akan berdampak pada hasil manifesting kita. Kondisi tubuh pada sepertiga malam berada dalam kondisi segar dan prima. Tetapi dengan catatan kita tidur di awal waktu sehingga dapat bangun dengan kondisi tubuh segar. Banyak sekali manfaat dan hubungan antara manifesting dan sepertiga malam. Berikut manfaat dan hubungan manifesting dan sepertiga malam.
1. Suasana yang tenang dan nyaman
Seperti yang sudah ada pada penjelasan di awal. Pada waktu sepertiga malam, kondisi ini tidak akan ada gangguan dari luar. Beberapa orang sangat membutuhkan suasananya yang tenang agar bisa berkosentrasi. Pada siang hari merupakan waktu bagi manusia beraktivitas, sehingga waktu sepertiga malam dapat menjadi pilihan sebagai waktu kita bermanifesting kepadaNya secara langsung.
2. Tubuh dalam kondisi segar dan prima
Tidak dipungkiri sepertiga malam adalah waktu yang sangat menyenangkan untuk tidur, hal ini ditambah sepertiga akhir merupakan fase dimana suhu udara menjadi paling dingin. Walaupun begitu, apabila kita berhasil meredakan kantuk, tubuh kita akan berada dalam kondisi segar dan prima. Bermanifesting ataupun berkegiatan lain seperti membaca dengan kondisi tubuh seperti ini tentu saja lebih efektif daripada dalam kondisi tubuh yang lemas dan mengantuk.
3. Sepertiga malam kondisi yang baik untuk otak bekerja
Selain karena kondisi otak yang prima dan daya ingat yang tinggi di waktu ini. Apabila kita bangun tidur pada waktu sepertiga malam, pikiran kita akan berada pada fase terbaik dan dapat bekerja lebih keras daripada biasannya. Hal ini tentu akan berkaitan dengan manifesting yang kita buat.
4. Waktu dimana semua hal dipermudah
Bagi seorang Muslim, akan langsung berpikir tentang bangun sepertiga malam adalah untuk menunaikan salat tahajud. Dalam waktu ini, kaum Muslim percaya jika mengadu dan menyampaikan doa akan mudah tersampaikan dan hal-hal sulit akan dipermudah.
Jangan lelah untuk terus membrikan asupan pikiran kita dengan hal-hal baik yang kita inginkan. Karena secara tidak sadar alam semesta akan membantu agar keinginan tersebut dapat terwujud. Terus kuatkan manifesting kita agar hal-hal baik terus membersamai kita. Manifesting tidak hanya dalam bentuk tulisan dan harapan saja tetapi, terus kita usahakan untuk manifesting tersebut terwujud dengan perilaku-perilaku baik kita. Salah satunya ibadah di sepertiga malam.
Manifesting dan sepertiga malam memang erat kaitannya. Jika kita sudah bermanifesting, cobalah selanjutnya meneruskan bentuk usaha manifesting itu dalam bentuk perilaku bangun sepertiga malam. Karena waktu sepertiga malam memang waktu yang baik. Oleh karena itu, jika kita punya keinginan yang besar atau memiliki kesulitan hidup, cobalah untuk bangun di sepertiga malam.
Nikmatilah suasanya yang tenang dan damai untuk berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta di sepertiga malam. Raih manifesting yang sudah kita buat dengan Ridha Ilahi. Usahakan tidak begadang agar bisa bangun di sepertiga malam. Selamat mencoba dan jangan mudah putus asa. []
*) Ikrima Maulida lahir di Kebumen, 08 Februari 1999. Menyukai bidang tulis menulis. Menempuh pendidikan Madrasah Aliyah Negeri Negara Jurusan Bahasa (2013-2016) kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (2016-2020) dan melanjutkan studi magister dengan jurusan Pendidikan Dasar (2020-2022). Ikrima -begitu sapaan akrabnya, pernah dan aktif di sejumlah organisasi seperti PMM Al Hikmah Undiksha, PC IMM Buleleng, dan kini menjabat sebagai Ketua Bidang Kaderisasi DPD IMM Bali. Ikrima tinggal di Banyuning, Singaraja.