Putu Intan Juara 1 Lomba Mesatue Bali dalam Bulan Bahasa Bali V Kabupaten Buleleng

NI Putu Intan Satriadiningrat asal Desa Adat Sinalud, Desa Kayu Putih Melaka, Kecamatan Sukasada menjadi juara pertama dalam Lomba Bulan Bahasa Bali V Tingkat Kabupaten Buleleng kategori Mesatue Bali yang digelar di Sasana Budaya, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Kamis (9/2/2023). Ia akan mewakili Buleleng untuk lomba yang sama di tingkat provinsi.

“Perasaan campur aduk, pastinya bersyukur sekali, karena banyak sekali peserta lainnya yang bagus-bagus penampilannya. Tentunya dengan semangat belajar dan pengalaman, serta persiapan yang telah dilakukan akhirnya bisa dilalui dan beruntung menjadi juara,” ungkap Intan ditemui usai penyerahan hadiah.

Srikandi asal Kecamatan Sukasada yang kesehariannya sebagai pengajar di SMP Satap 2 Sukasada ini, menuturkan pengalamannya yang dulu pernah juara pada lomba yang sama tingkat desa. Lantas ia ditunjuk kembali mewakili kecamatan dalam lomba di tingkat kabupaten. ”Ini berkat bimbingan prajuru Desa Adat Sinalud dan penyuluh Bahasa Bali di kecamatan, selain terus belajar di rumah,” ujarnya anggota Paiketan Krama Istri (Pakis) Bali ini.

Adapun juara kedua dan ketiga lomba Mesatue Bali adalah Luh Putu Artaningsih dari Kecamatan Buleleng dan Kadek Ayu Restiti dari Kecamatan Sawan.

Di tempat yang sama, juara pertama kategori lomba Nyurat Aksara Bali dari Desa Bestala Kecamatan Seririt Kadek Selly Utami Erliana siswi kelas enam SDN Bestala menerangkan persiapannya yaitu dengan terus belajar nyurat Aksara Bali dan rajin sembahyang. ”Di sekolah diajarin setiap hari. Andaipun gurunya tidak bisa mengajar tetap belajar sendiri,” tuturnya.

Siswi yang sejak kelas empat SD menyukai Aksara Bali ini, mengaku sangat senang mendapat juara. Han hadiahnya akan dibelikan keperluan sekolah. Dia pun berpesan kepada teman-temannya untuk selalu belajar agar bisa melestarikan budaya Bali.

Sementara itu guru pembimbing Kadek Selly mengatakan, anak didiknya memiliki semangat belajar yang tinggi, disiplin latihan dan penurut. Ia mendorong siswinya untuk terus berlatih agar tulisan tidak kaku, tebal tipis aksaranya pas. ”Biasanya kekurangan dalam menulis aksara Bali adalah pada pengangge suara, pasang aksara, rangkepan, kebersihan,” jelasnya.

Sementara juara kedua dan ketiga lomba Nyurat Aksara Bali yakni Ni Kadek Ary Setiyani dari Kecamatan Gerokgak, dan Ni Rastri Kapat Raksakaru dari Kecamatan Buleleng.

Untuk diketahui juara pertama dari 6 kategori lomba dalam Bulan Bahasa Bali kali ini akan dikirim mengikuti lomba di tingkat Provinsi Bali yang direncanakan tanggal 21 Pebruari 2023 mendatang. (bs)

Ket. Foto: Para juara Lomba Mesatue Bali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *