Tahun 2023, Disbud Tetap Gelar PAS Sebagai Pelestarian Seni Budaya Buleleng

BULELENG – Pelestarian seni budaya di Kabupaten Buleleng merupakan suatu kewajiban, terlebih karena Bali yang terkenal dengan pariwisata budayanya. Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng selaku leading sector dalam bidang adat, tradisi, dan budaya telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan melaksanakan pagelaran Pekan Apresiasi Seni (PAS) yang dilaksanakan tiap akhir pekan, tepatnya pada hari Sabtu.

Dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (2/1/2023), Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika, menerangkan bahwa PAS yang telah dilaksanakan pada tahun ini akan terus dilanjutkan tahun depan mengingat animo masyarakat yang masih antusias mendaftarkan diri untuk ikut serta tampil dalam panggung RTH Bung Karno itu.

“Antusiasme masyarakat sangat besar dengan melihat pengisian jadwal pentas sudah terisi melalui google form, tepatnya tanggal 7 januari dan 21 Januari. Mudah-mudahan sanggar/komunitas untuk tahun ini tetap menjaga semangatnya mengikuti pagelaran PAS,” ujarnya.

Sebagai dinas yang memfasilitasi bentuk pelestarian budaya, Kadis Wisandika mengajak para seniman, terutamanya penari (pragina) yang belum mempunyai pengiring tabuh, akan dibantu untuk mengiringi dalam pementasannya. Hal itu semata untuk memberikan ruang kepada anak muda dalam berkesenian yang tentunya hal itu juga bisa menjadi modal untuk terus berkarya dan membawa harum seni yang menjadi ciri khas gumi Panji Sakti.

Melihat suksesnya PAS yang tidak hanya sebagai wujud pelestarian budaya, namun juga membangkitkan geliat ekonomi masyarakat, tentu tetap perlu diadakannya evaluasi. Ia menyebutkan, evaluasi sudah dilaksanakan dengan mendapat respon positif dari pada seniman, namun hanya sedikit masukan untuk pelaksanaan kedepannya yaitu pembenahan tata lampu.

Kadis Wisandika berharap, dengan tetap diadakannya PAS ini akan ada tercipta suatu inovasi karya baru yang tetap mengangkat pakem seni khas Buleleng. “Kedepan diharapkan PAS ini tetap sebagai wadah untuk berkolaborasi dengan menggandeng stakeholder serta seniman untuk tujuan penggalian serta pelestarian seni budaya,” tutupnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *