KPU Buleleng Harapkan segera Ditetapkan
BULELENG – Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Dana Cadangan untuk Pilkada Buleleng 2024 sudah masuk ke DPRD Buleleng. Diharapkan, Ranperda tersebut segera ditetapkan oleh DPRD Buleleng agar dana cadangan untuk Pilkada Buleleng 2024 segera disediakan.
“Kemarin saya sudah di-WA oleh Pak Sekda bahwa Ranperda tentang Dana Cadangan untuk Pilkada Buleleng 2024 sudah diusulkan ke DPRD. Mudah-mudah segera diputuskan oleh bapak-bapak anggota dewan. Sehingga dana cadangan itu bisa disiapkan lebih cepat lagi,” kata Ketua KPU Buleleng, Komang Dudhi Udiyana, dalam keterangannya pada acara Media Gathering KPU Buleleng, Selasa (10/5/2022).
Hadir dalam acara tersebut Ketua KPU Provinsi Bali, Dewa Agung Gde Lidartawan, serta jajaran anggota KPU Kabupaten Buleleng, Nyoman Gede Cakra Budaya, Gede Sutrawan, Made Sumertana, dan Gede Bandem.
Menurut Dudhi Udiyana, anggaran Pilkada Buleleng disetujui oleh Sekda Buleleng dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng sebesar Rp 43 miliar. Anggaran tersebut tidak termasuk honorarium untuk anggota badan ad hoc. Sebab, anggaran untuk anggota badan ad hoc ditanggung KPU Provinsi Bali sebesar Rp 23 miliar. Juga ada anggaran untuk Prokes sebesar Rp 6 miliar.
Sementara Ketua KPU Provinsi Bali, IDAG Lidartawan, menyatakan, seluruh KPU kabupaten/kota di Bali, termasuk KPU Provinsi Bali sudah menyelesaikan rancangan anggaran pilkada. “Kenapa cepat, karena itu harus masuk dalam RAPBDn Induk 2023 yang harus dibahas tahun ini,” katanya.
Menurutnya, pihaknya juga akan mengeluarkan Keputusan Gubernur soal sharing anggaran. Yakni bahwa semua biaya ad hoc penyelenggara Pilkada ditanggung KPU Provinsi Bali. “Itu 50 persen dari seluruh biaya pemilu. Dan anggota ad hoc terbesar ada di Kabupaten Buleleng,” jelasnya.
Di lain pihak, Gung Lidartawan juga mengingatkan jajaran KPU Buleleng agar menjadikan Pemilu di Buleleng nomor satu di Bali. “Harus paling bagus, paling baik. Kehadiran pemilihnya paling banyak. Ini butuh bantuan sosialisasi dari teman-teman media,” ujarnya.
Untuk kehadiran atau partisipasi pemilih di Pemilu serentak 2024 nanti, paling tidak pemilih yang berpartisipasi mencapai 75-100 persen. “Jangan kayak di Pilkada Buleleng kemarin, kehadiran pemilih hanya 56 persen. Malu juga kita,” tegasnya. (bs)