MANGUPURA – Setelah dibuka Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, pada Kamis (17/12) yang lalu, Sosialisasi Inovasi Fish-Go kepada Kelompok Nelayan berupa kegiatan Diseminasi Inovasi Teknologi Penangkapan Ikan Berbasis Android (Fish-Go) dalam Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Pariwisata secara resmi berakhir. Diseminasi ini ditutup oleh Kepala Balitbang Kabupaten Badung yang diwakili Kabid Sosial, Ekonomi dan Pemerintahan, I Nyoman Adi Wiratma, di ruang Pertemuan Discovery Kartika Plaza Kuta, Sabtu (19/12). Acara penutupan juga dihadiri oleh perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkab Badung.
Kepala Balitbang Badung, I Wayan Suambara, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kabid Sosial Ekonomi dan Pemerintahan Adi wiratma menyampaikan sebagaimana program-program Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, yang membangun Badung dari hulu ke hilir, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Balitbang akan selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat untuk membangun Badung yang lebih sehat, kuat untuk menuju Badung yang sejahtera dan bermartabat. Dalam mendukung program, tersebut, melalui kegiatan diseminasi ini pihaknya mengapresiasi semangat para nelayan Badung yang telah mengikuti diseminasi ini dengan baik serta berharap kegiatan diseminasi ini dapat menambah wawasan para nelayan untuk mengikuti kemajuan teknologi yang selalu bergelut dengan ombak, kail dan jaring untuk mengais rezeki dalam penangkap ikan di laut.
“Kami berharap aplikasi Fish-Go ini setidaknya dapat memberikan wawasan dan menambah pengetahuan bagi para nelayan. Dengan diwujudkannya aplikasi “Fish-Go” dapat mendukung program Pemkab Badung dalam mewujudkan nelayan yang mandiri serta dapat menghidupkan ekonomi kerakyatan dalam pembangunan Kabupaten Badung secara berkelanjutan,” katanya.
Adi Wiratma sendiri menambahkan Bali dan Badung khususnya yang selalu identik dengan pariwisata pantai, tentu tidak bisa mengesampingkan nafas nelayan tradisionalnya dari Pantai Seseh, Mengwi sampai Tanjung Benoa, Kuta Selatan dalam mendukung sektor pariwisata. Kehidupan nelayan tradisional dengan jukung dan perahu tradisional Ini menjadi aset penting bagi Badung ditengah hingar bingar pariwisata Badung.
Tentunya kearifan lokal ini harus dirangkul dan mengikuti perkembangan teknologi dengan cara mengkolaborasikan cara konvensional, tradisional dengan teknologi informasi berbasis Android Fish-Go ini. Sehingga nantinya diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian dalam menambah hasil tangkapan ikan bagi para nelayan.
“Kami berharap kolaborasi antara konvensional dan dibarengi dengan perkembangan teknologi, kedepannya aplikasi Fish-Go ini dapat menjadi bagian penting bagi para nelayan dalam menambah tangkapan ikan di laut. Tidak secara teori saja materi yang kami berikan, usai penutupan diseminasi ini, kami mengajak para peserta untuk melakukan studi dan mempraktekkan langsung ke tengah laut di Desa Adat Kelan Kuta mempergunakan perahu nelayan sehingga pengoperasian aplikasi Fish-Go lebih jelas dan mudah dipahami,” imbuh Adi Wiratma. (bs)