JEMBRANA – Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) berbasis gugus depan diharapkan menjadi ruang edukasi kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, khususnya di wilayah Provinsi Bali. Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, dalam kegiatan Bimtek Fasilitato SPAB Berbasis Gugus Depan di Kabupaten Jembrana, Bali, pada Kamis (12/11/2020).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali yang juga sekaligus Ketua Kwarda Bali, Made Rentin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan BNPB terhadap upaya untuk membentuk kesiapsiagaan di tengah masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan BNPB karena telah memilih Jembrana sebagai salah satu lokasi Bimtek Fasilitator SPAB yang mampu menjadi ruang edukasi kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pada satuan pendidikan,” ujar Made.
SPAB berbasis gugus depan yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertujuan untuk memberikan edukasi dan membangun kesiapsiagaan masyarakat secara signifikan pada satuan pendidikan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Mitigasi Bencana menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Berbasis Gugus Depan di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali yang dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 10 – 12 Nov 2020 di Puri Dajuma Hotel, Pekutatan, Jembrana, Provinsi Bali yang telah didahului kegiatan secara daring selama lima hari sebelum tatap muka.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, berharap kolaborasi semua pihak untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat melalui SPAB dapat menghasilkan capaian yang optimal dalam upaya pengurangan risiko bencana.
“Adanya kemitraan dengan Kwarnas Pramuka dan inovasi program SPAB berbasis Gugus Depan ini diharapkan dapat memberi nuansa baru dalam implementasi SPAB agar lebih masif dan optimal target capaiannya dalam upaya pengurangan risiko bencana,” ucap Lilik.
Selain itu, Asisten 3 Bidang Umum, Ketut Karyadi, turut menjelaskan beragam risiko bencana yang ada di Kabupaten Jembrana sehingga perlu dilakukan upaya pengurangan risiko bencana secara komprehensif dengan berbagai strategi.
“Penyelenggaraan Bimtek Fasilitator SPAB berbasis Gugus Depan ini menjadi salah satu strategi yang komprehensif dalam mempelajari berbagai risiko bencana yang ada di Kabupaten Jembrana dan bagaimana cara menanggulanginya,” tutur Ketut.
Melalui penyelenggaraan kegiatan tersebut, para peserta juga didorong agar dapat mengimplementasikan pelaksanaan SPAB di sekolah masing-masing secara mandiri dan berkelanjutan sehingga edukasi kebencanaan yang dapat disebarluaskan secara masif dengan melibatkan banyak pihak dapat terlaksana dengan maksimal.
Bimtek Fasilitator SPAB berbasis Gugus Depan ini juga tidak hanya dilaksanakan di Kabupaten Jembrana, namun bersamaan dengan Kabupaten Aceh Besar yang menjadi lokasi terakhir pelaksanaan program Bimtek Fasilitator SPAB berbasis Gugus Depan tahun 2020. Bimtek Fasilitator SPAB ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari BPBD Provinsi Bali, Perwakilan Kwartir Daerah Bali, BPBD Kabupaten Jembrana, Dinas Pendidikan Kabupaten Jembrana, serta para Pembina kategori Penegak, Penggalang, dan Siaga. Narasumber dalam kegiatan ini antara lain perwakilan dari BNPB, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, fasilitator nasional SPAB dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. (bs)