DENPASAR – Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi persoalan sampah yang terus dilakukan Pemkot Denpasar. Kali ini Yayasan Sosial McKinsey menawarkan kerjasama dalam mengatasi permasalahan sampah perkotaan. Hal ini terungkap saat Community Specialist Yayasan McKensey, Boogie Setiawan, bertemu dengan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, di Denpasar, pada Rabu (9/9/2020).
Dalam pertemuan tersebut Rai Mantra didampingi Plt. Kadis DLHK, IB Putra Wirabawa, dan Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna, membahas tentang bagaimana untuk mendapatkan penanganan dan solusi terkait pengolahan sampah di Kota Denpasar.
Community Specialist Yayasan McKensey, Boogie Setiawan dalam pemaparannya mengatakan program yang digagas Yayasan Sosial McKensey ini sudah diluncurkan sejak 2018 lalu. Program ini bertujuan untuk memecahkan masalah sosial serta lingkungan melalui kemampuan teknis serta pendekatan sistem untuk membentuk intervensi dengan dampak yang berkelanjutan. Adapun dalam program ini, pihaknya sudah bersinergi dengan Desa Sanur Kauh dan Desa Adat Intaran, serta dengan bekerjasama dengan TPS3R Sekar Tanjung dengan berfokus pada edukasi, mengoptimalkan operasional, dan meningkatkan akses end-market.
Lebih lanjut dikatakan untuk lebih mengoptimalkan program ini perlu diintensifkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat untuk memilah sampah organik dengan non-organik sehingga lebih mudah untuk me-recycle pengolahan sampah. Adapun desa yang sudah tergabung dalam program Akademi Rethinking Recycling ini yaitu Desa Sanur Kauh, Pemogan, Ubung Kaja, Pemecutan Kaja, Kesiman Kertalangu, dan Desa Tegal Kertha.
“Capaian yang telah kami peroleh, yaitu lebih dari 50% rumah sudah dapat memilah sampah, serta dalam bidang sosial kami juga memberikan upah di atas UMK kepada tenaga kerja. Adapun langkah-langkah yang kami tempuh dalam mentransformasi desa secara institutional, yakni bekerjasama dengan perbekel dan lurah membuka pendanaan melalui institusi desa, melatih dan mentransformasi TPS, bekerja sama dengan teruna-teruni dan PKK serta membentuk tim terpadu,” ujar Boogie Setiawan.
Sementara Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, mengapresiasi program dari Yayasan Sosial McKinsey tersebut. Saya berharap dengan adanya program ini, semua desa yang ada di Kota Denpasar termotivasi dan dapat berpartisipasi untuk menjadikan Kota Denpasar Bersih.
Pihaknya juga berharap agar semua komponen masyarakat bersama-sama pemerintah untuk membantu untuk mengatasi masalah krisis lingkungan ini melalui program Akademi Rethinking Recyccling. “Mari bersama sama menjadi bagian dari solusi bukan polusi, kita dapat membuat Denpasar Bersih melalui program Akademi Rethinking Recycling,” ajak Walikota Rai Mantra. (bs)