DENPASAR – KPU Kota Denpasar mengggelar sosialisasi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Tahun 2020, Jum’at (10/7) dengan menggandeng Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar. Sosialisasi dengan segmen pemilih muda (mahasiswa) tersebut, dihadiri dua narasumber yang kompeten dalam bidang kepemiluan. Yakni I Dewa Agung Gede Lidartawan selaku Ketua KPU Provinsi Bali, I Gede Suardana, Ketua Kode Bali, yang juga pegiat pemilu dan mantan Ketua KPU Kabupaten Buleleng.
Sosialiasasi ini dilakukan melalui Zoom Cloud Meeting atau dalam jaringan. Kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan partisipasi pemilih muda di pilkada mendatang. Selain dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih, juga dalam rangka untuk memaparkan seluruh tahapan Pilkada Kota Denpasar yang sudah dan akan dilaksanakan saat pandemi covid-19.
“Sosialisasi terhadap segmen muda saya rasa perlu digiatkan mengingat jumlah pemilih pemula yang cukup besar. Kita perlu perhatikan dan pertimbangkan, terlebih mereka harus dipenuhi wawasan literasi karena tergolong masih baru,” kata Ketua KPU Kota Denpasar, I Wayan Arsa Jaya, dalam sambutannya.
“Dengan sosialisasi di kalangan kampus yang memiliki iklim ilmiah, tentunya kami berharap ada timbal balik dalam tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Kota Denpasar,” imbuh Arsa Jaya.
Gede Suardana juga ikut membenarkan langkah yang sedang dijalankan KPU Kota Denpasar. Pihaknya juga memberi pengertian yang utuh tentang kepemiluan. Tentu, dengan harapan kalangan mahasiswa tidak lagi menjadi golput di Pilkada mendatang. Sebaliknya, mahasiswa harus ikut dan berperan aktif dalam menentukan pilihannya untuk kebaikan Kota Denpasar ke depan.
“Mahasiswa jangan sampai golput. Sudah bukan zamannya dan juga bukan bagian dari solusi. Gunakan hak pilih kalian semua dan juga jangan sampai money politic,” terangnya.
Sementara itu, I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan tidak hanya sebagai penonton saja namun juga bisa berpartisipasi sebagai penyelenggara pemilu di tingkatan TPS yaitu sebagai KPPS atau relawan demokrasi dalam Pilkada Kota Denpasar. Kalangan mahasiswa sebagai pemilih muda, juga harus aktif karena punya peran dan andil besar pada Pilkada Kota Denpasar.
“Mahasiswa harus terlibat aktif dalam penyelenggara pemilu di tps atau sebagai relawan demokrasi untuk mensosialisasikan pilkada ditengah pandemi Covid-19,” terangnya.
Dia juga meminta agar dalam memilih dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota nanti juga harus paham rekam jejak dari kedua pasangan calon. Bila itu yang dilakukan, tentu merupakan kategori pemilih cerdas. “Setidaknya mengetahui visi dan misi pasangan calon yang akan dipilih. Itu bedanya mahasiswa dengan pemilih yang lain,” pungkasnya. Acara ini berlangsung begitu khidmat dan penuh antusiasme peserta yang hadir. Yang diikuti oleh kalangan kampus seperti mahasiswa dan jurnalis serta para pegiat kepemiluan dengan jumlah yang fantastis yaitu 300 orang yang menjadi peserta aktif. (bs)