PERTAMINA JANJI JAGA KETERSEDIAAN ELPIJI DI LEMBONGAN

PERTEMUAN antara warga Lembongan dengan PT Pertamina dan anggota Komisi VI DPR RI, Nyoman Parta.

KLUNGKUNG – PT Pertamina berjanji menjaga ketersediaan gas elpiji dan BMM di Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Itu menjawab keluhan warga Lembongan soal kelangkaan gas elpiji dan BBM kepada anggota Komisi VI DPR RI, Nyoman Parta.

Setelah mendapat keluhan, Nyoman Parta bergerak cepat. Minggu (16/2/2020) mendapat keluhan, esoknya Senin (17/2/2020) langsung menggelar pertemuan dengan mengundang PT Pertamina. Pertemuan dilaksanakan di kantor Perbekel Lembongan, dihadiri Sales Area Manager Retail Bali PT. Pertamina, Deny Sukendar.

Salah seorang warga dalam pertemuan tersebut mengungkapkan, harga gas elpiji di Lembongan bervariasi. Ada Rp 155.000, Rp 157.000,  Rp 162.000, Rp 167.000 untuk gas elpiji tabung 12 kilogram. Sementara untuk gas tabung tiga kilogram harganya bisa mencapai Rp 26 ribu, dan gas tabung 50 kilogram harganya tembus Rp 850 ribu.

Harga tersebut untuk di gudang Ceningan. Sampai di Nusa Lembongan, harganya bisa mencapai Rp 900 ribu atau Rp 1 juta. Sebab, ada biaya angkut kapal boat kecil dari gudang Nusa Ceningan ke Nusa Lembongan.

Sales Area Manager Retail Bali PT. Pertamina, Deny Sukendar, berjanji untuk menjaga ketersediaan gas elpiji di Lembongan. “Yang paling penting, Pertamina janji akan menjaga kesedian kebutuhan pasokan  BBM maupun elpiji  ke Lembongan,” kata Nyoman Parta.

Dikatakan, khusus untuk cuaca buruk dan airl laut surut, Pertamina akan melakukan upaya dan mengambil inisiatif untuk mengundang pihak terkait. “Agar ada solusi,” kata Parta.

Menurutnya, sebenarnya kalau pemerintah dan Pertamina ingin membantu rakyat pasti ketemu solusinya. “Jangan biarkan karena ada gangguan cuaca kapal tanker tidak bisa bersandar,” ujarnya.

Parta juga heran, ketika gas elpiji dan BBM langka, lantas rakyat membeli ke Kusamba, kok malah ditangkap dengan alasan membawa bahan berbahaya. “Ingat sekali lagi, Nusa Lembongan adalah daerah kepulauan. Perlakuannya tidak boleh sama dengan daratan. Saya akan kawal terus sampai solusinya terwujud,” janji politisi PDI Perjuangan asal Guwang, Gianyar ini. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *